Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Alfamart: Jumlah Karyawan Difabel Kami di Seluruh Indonesia Lebih dari 200 Pekerja

Kompas.com - 30/05/2023, 16:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) mencatatkan jumlah karyawan difabel yang bekerja di perusahaan lebih dari 200-an pekerja. Hal tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam menjunjung kesetaraan pekerja, serta menjalankan imbauan pemerintah.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan, pihaknya sejak awal berdiri sudah mempekerjakan karyawan difabel di perusahaan. Meskipun awalnya tidak banyak, namun jumlah pekerja difabel terus mengalami penambahan setiap tahunnya.

"Kita sudah lama mempekerjakan difabel. sejak kita berdiri sudah dimulai, dan memang saat itu sedikit dan tidak banyak orang yang atensi ya," kata Solihin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

"Jumlah pekerja difabel masih jauh dibanding pekerja normal, sekarang lebih dari 200-an karena mungkin bertambah terus. Tapi kalau persentasinya masih kecil dari total karyawan kita 150.000 di Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Semangat dan Ketulusan Driver ShopeeFood Disabilitas Ini Bikin Salut Warganet

Solihin mengatakan, meskipun karyawan difabel Alfamart tak sampai separuh dari total karyawan se-Indonesia, kebijakan perusahaan yang memberikan kesempatan bekerja bagi difabel mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan. Terakhir, Alfamart mendapatkan penghargaan dari Walikota Tangerang.

"Penghargaan dari pemerintah juga banyak terkait penerimaan pekerja yang mengalami difabel. Belum lama ini sekitar beberapa minggu lalu, dapat penghargaan dari wali kota Tangerang," lanjut Solihin.

Adapun 200-an karyawan Alfamat difabel tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan juga memastikan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan tidak membeda-bedakan antara pekerja dengan kondisi fisik normal dan difabel.

Baca juga: Cerita Sukses Penyandang Disabilitas Bangun Peternakan Ayam Organik di Towuti Sulawesi Selatan

"Intinya, kalau memang mereka bisa bekerja di bidang yang dibutuhkan ya kita tidak menolak. Kita juga tidak membedakan (dalam hal pendapatan atau insentif), karena kita tau dengan segala kekurangannya kita menempatkan para difabel sesuai dengan kemampuannya," tambah dia.

Solihin menambahkan, sejauh ini pihaknya tidak mengalami kendala dalam mempekerjakan difabel. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat akan pekerjaan cukup tinggi, di sisi lain perusahaan sangat menghargai semangat para difabel untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

"Kalau selama ini yang saya lihat, kita sesuaikan dengan kemampuan, dan kekurangan dia. Semangatnya harus kita hargai. Dia merasa ada kekurangan dan dapat pekerjaan ini. Bukan hanya difabel, semua orang juga ingin kerja," ucapnya.

"Ada videonya, dia senang hati dan bangga, kita kasih kesempatan buat mereka, dan itu juga program pemerintah," tegas dia.

Baca juga: Ditanya Soal Izin Eskpor Pasir Laut, Mendag Zulhas Pilih Tak Mau Berkomentar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Smartpreneur
Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Whats New
Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Whats New
China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

Whats New
Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Whats New
BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

Whats New
Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Whats New
[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com