Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terlambat, Uji Coba Sistem MLFF Tetap Berjalan

Kompas.com - 31/05/2023, 06:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) memastikan penerapan uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF) akan tetap diterapkan di Indonesia.

Direktur RITS Gyula Orosz mengatakan, proyek ini masih akan tetap berjalan meski ada sedikit keterlambatan dari jadwal.

Sebagai informasi, pelaksanaan uji coba sistem MLFF mulanya dijadwalkan dapat dilakukan di Tol Bali-Mandara pada 1 Juni 2023.

Baca juga: Ada Selisih Paham dengan Hungaria, Bagaimana Nasib Proyek MLFF?

"Proyek ini terus berjalan, dengan hubungan yang erat dengan BPJT serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Tentu saja ada sedikit keterlambatan dalam jadwal, tetapi di satu sisi ini normal dalam proyek-proyek besar seperti ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).

Penjelasan Gyula ini merespons pernyataan mantan Direktur Umum RITS Musfihin Dahlan di Kantor RITS, Selasa (30/5/2023).

Sebab menurut penuturan Gyula, Musfihin sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyampaikan informasi terkait dari proyek MLFF sejak 22 Mei 2023.

Baca juga: Semua Jalan Tol Baru di IKN Bakal Terapkan Sistem Pembayaran Nirsentuh MLFF


"Berdasarkan hasil keputusan rapat pemegang saham Musfihin sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO PT Roatex Indonesia Toll System. Jadi Musfihin tidak lagi memiliki kapasitas untuk bicara mengatasnamakan PT Roatex Indonesia Toll System," ungkapnya.

Sebelumnya, Musfihin menyebut uji coba sistem MLFF di bali batal dilakukan 1 Juni 2023 lantaran terdapat perbedaan pandangan antara RITS dengan induk usaha dan kontraktor yang berada di Hungaria.

Pasalnya, Musfihin bilang, pihak Hungaria tidak setuju sistem MLFF yang diterapkan tidak disesuaikan dengan kondisi yang ada Indonesia.

Baca juga: Kementerian PUPR Akan Uji Coba Sistem MLFF di 6 Ruas Tol, Pertama di Bali-Mandara

Namun hal ini dibantah oleh Gyula, kata dia untuk penggunaan teknologi dalam sistem MLFF yang dibuat telah melewati proses adaptasi dengan lingkungan dan keadaan lokal Indonesia.

"Kami mempertimbangkan kondisi lokal, tetapi itu adalah salah satu masalah di mana ada beberapa individu yang tidak mau menerima pengalaman Hungaria dalam bidang ini, dan dalam teknologi ini," jelasnya.

Gyula menegaskan, berdasarkan hal ini dapat dikatakan RITS sangat tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah dan kontraktor Indonesia untuk menyelesaikan proyek MLFF sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Baca juga: Saldo Kurang Saat Bayar Tol MLFF, Pengendara Diberikan Waktu 2 Jam untuk Top Up

Selain itu, menurut Gyula, pergantian manajemen RITS merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan menilai dan merasa perlu melakukan penyegaran direksi.

"Jadi sungguh hal yang normal dengan adanya pergantian direksi. Kami sejak awal sudah mencoba berkomunikasi dengan Bapak Musfihin tapi beliau tidak menerimanya," tuturnya.

Baca juga: Mengenal Sistem Pembayaran Tol MLFF dan Cara Kerjanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com