JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memperkenalkan fasilitas pinjam meminjam efek atau atau securities lending and borrowing (SLB) bilateral. Fasilitas ini diluncurkan untuk melengkapi fasilitas SLB yang sudah berjalan saat ini.
Sebagai informasi, SLB sendiri merupakan transaksi pinjam meminjam efek antar pemilik efek dengan peminjam efek. Transaksi ini diperantarai oleh KPEI sebagai salah satu self regulatory organization (SRO).
Direktur KPEI Antonius Herman Azwar menjelaskan, SLB bilateral merupakan kegiatan pinjam meminjam efek dengan mekanisme transaksi negosiasi dan berdasarkan kesepakatan antara lender dan borrower, untuk kemudian dikelola melalui sistem SLB bilateral.
Baca juga: Jadi Dirut Baru KPEI, Ini Strategi Iding Pardi Perkuat Pasar Modal dan Keuangan Indonesia
“Fasilitas SLB Bilateral memiliki konsep yang lebih fleksibel, di antaranya dalam hal besaran fee, besaran nilai jaminan, periode pinjaman, jenis efek pinjaman dan agunan termasuk obligasi, serta jumlah pengembalian efek,” ujar dia, dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).
Dengan adanya fasilitas SLB bilateral, lanjut Antonius, maka transaksi pinjam meminjam efek akan menjadi lebih teratur dan wajar. Selain itu, SLB bilateral dinilai memungkinkan partisipan untuk mengoptimalkan semua efek yang layak untuk dapat ditransaksikan dalam fasilitas tersebut.
“Peserta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang peluang bisnis dari fasilitas SLB Bilateral serta pelaksanaannya secara best practice,” tuturnya.
Baca juga: Klaim Asuransi Kredit Naik, Perusahaan Bakal Berbenah
Lebih lanjut Antonius bilang, pengenalan SLB bilateral merupakan salah satu upaya KPEI mendorong likuiditas transaksi di pasar modal. Fasilitas pinjam meminjam efek yang lebih luas diharapkan dapat mendorong investor lebih aktif di pasar modal.
"Sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam mendorong likuiditas transaksi di pasar modal Indonesia, KPEI memiliki peran sebagai central counterparty dan penyelenggara kliring transaksi bursa dan transaksi diluar," ucapnya.
Baca juga: Daging Sitaan Bea Cukai Diperebutkan Warga di TPA, Ternyata Nilainya Rp 2,17 Miliar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.