Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Alokasikan Capex Rp 1,2 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Kompas.com - 31/05/2023, 19:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mengalokasikan anggaran belanja modal atau Capex sebesar Rp 1,2 triliun tahun ini. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan bisnis.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, tahun ini emiten farmasi plat merah itu secara konsolidasi menganggarkan Capex untuk pengembangan segmen ritel, manufaktur, dan untuk pengembangan bisnis.

“Strategi pengembangan bisnis di Kimia Farma dilakukan dengan mengakselerasi inovasi produk dan layanan, serta penguatan bisnis. Salah satu bentuk pengembangan bisnisnya, KAEF menguatkan portfolio end-to-end business dan mengembangkan kategori produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS),” kata David di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Buka 15 Outlet Baru di Tanah Air

Selain itu, Kimia Farma juga melakukan strategic partnership dengan institusi lokal dan global, serta mengembangkan produk-produk di Anatomical Therapeutic Class 2 (ATC-2).

David mengatakan, kinerja kuartal I-2023 tidak lepas dari penerapan operational excellence with path to profitability dan transformasi sumber daya manusia.

“Dengan begitu, KAEF dapat mencatatkan perbaikan portofolio penjualan produk dengan margin tinggi yaitu produk etikal dan generik. Strategi itu juga berhasil mencatatkan EBITDA yang positif sebesar Rp 238,97 miliar,” ujar David.

Baca juga: Melonjak 876,9 Persen, Laba Bersih Kimia Farma Jadi Rp 24,62 Miliar di Kuartal I-2023

Direktur Keuangan, Lina Sari mengatakan, tahun lalu capex yang dianggarkan perseroan sebesar Rp 593 miliar, yang digunakan untuk semua lini bisnis, termasuk manufaktur dan klinik. Tahun ini, Capex akan digunakan untuk fokus pada lini bisnis retail dan klinik.

“Kalau kita lihat peruntukkannya bagaimana di tahun ini, fokus kita kepada bisnis ritel dan klinik,” ujar Lina.

Baca juga: Kimia Farma Luncurkan Apotek dengan Konsep Baru, Seperti Apa?


Hingga kuartal I-2023, Kimia Farma memiliki ritel farmasi modern dengan lima lima tipe store, yaitu Kimia Farma Primer, Kimia Farma Apotek+, Kimia Farma Apotek, Kimia Farma Health & Beauty dan Kimia Farma Express.

Jenis store disesuaikan dengan layanan dan segmen bisnis yang disasar. Menurut David, strategi tersebut di atas, mendorong Kimia Farma berhasil meraih kinerja positif selama triwulan I-2023 dimana penjualan KAEF tercatat sebesar Rp 2,3 triliun atau tumbuh 1,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,26 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com