JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melaporkan laba bersih sebesar Rp 715,4 miliar pada kuartal I-2023.
Laba Pertamina Geothermal Energy tersebut tumbuh 49,3 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 478,6 miliar.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Nelwin Aldriansyah mengatakan, peningkatan laba bersih diiringi dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 19 persen dengan laba kotor yang juga tumbuh sebesar 32,7 persen.
"Kinerja keuangan ini menunjukkan efisiensi operasional yang dilakukan oleh PGE. Efisiensi ini pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan berkelanjutan," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (1/6/2023).
Baca juga: Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex
Selain itu, ia menambahkan, perusahaan bersandi saham PGEO ini mencatat tingkat debt to equity ratio (DER) di kisaran 40 persen.
"Pencapaian ini menjadi pemacu kami terus tumbuh menyediakan energi hijau bagi masyarakat Indonesia,” imbuh dia.
Sejalan dengan kinerja keuangan, nilai aset PGE turut mengalami peningkatan dibandingkan dengan Desember 2022 menjadi Rp 43,4 triliun.
Nelwin membeberkan, hasil tersebut mencerminkan upaya PGE mengoptimalkan pengelolaan dan investasi aset. Pada akhirnya, hal itu akan meningkatkan nilai perusahaan dan mendorong pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia.
Baca juga: Blok Migas East Natuna Resmi Dikelola Pertamina
Tidak hanya itu, PGE juga telah melunasi pinjaman jangka pendek (bridge loan) sebesar Rp 6 triliun yang diraih dari penerbitan green bond.
Pelunasan pinjaman ini berkontribusi terhadap pengurangan total utang perseroan pada kuartal I-2023 menjadi Rp 11,3 triliun. Ia bilang, hal ini menjadikan struktur permodalan PGE menjadi lebih kuat.
“Ke depan, PGE akan fokus memperkuat sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan,” tutup Nelwin.
Sebagai informasi, pada 27 April 2023 lalu, PGE membukukan Rp 6 triliun dari penerbitan obligasi hijau (green bond). Dari nilai penerbitan green bond ini, PGE mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali. Bunga yang didapatkan green bond PGE yakni sebesar 5,15 persen.
Green bond Pertamina Geothermal Energyini menjadi bond premium di secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura.
Baca juga: Green Bonds Pertamina Geotermal Laris, Oversubscribed hingga 8,25 Kali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.