JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Quantum Power Asia, menyatakan kesediaannya untuk berinvestasi dalam proyek-proyek PLTS berskala besar di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), yang terletak di Kalimantan Timur.
Adapun nilai investasi yang akan dikucurkan sebesar 7 miliar dollar AS atau setara Rp 105 triliun (kurs Rp 15.000). Kesedian investasi tersebut disampaikan Managing Director dan CEO Quantum, Simon G. Bell, kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sewaktu mengunjungi IKN pada 31 Mei 2023.
"Komitmen Pemerintah Indonesia untuk membangun Nusantara telah kami saksikan pada kunjungan kami hari ini (31 Mei). Langkah memberdayakan Nusantara melalui energi bersih merupakan bentuk aksi kami sesuai prinsip utama Quantum yaitu Indonesia First," kata Simon melalui pernyataan tertulis, Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Luhut Dampingi 130 Pengusaha Singapura di IKN, Ini Harapannya
Simon mengatakan masuknya proyek PLTS berskala besar di IKN akan meningkatkan proyek aktif Quantum di Indonesia mencapai 5 gigawatt peak (GWp).
Pada tahun sebelumnya, Quantum telah menandatangani binding term sheet dengan Nickel Industries Limited untuk memasok smelter mereka dengan tenaga surya sebesar 500 megawatt sebagai tahap pertama program 1 GW yang lebih besar.
Quantum juga sedang mengembangkan proyek PLTS 3,5 GWp dengan kapasitas baterai 12 GWh yang akan dibangun di Indonesia dengan investasi sebesar 6 miliar dollar AS.
Jika disetujui kata Simon, proyek ini akan memasok listrik ke masyarakat lokal di Kepulauan Riau. Lalu, kelebihan energi bersih yang dihasilkan di sana akan diekspor ke Singapura.
Baca juga: Logo Baru IKN dan Maknanya
Sebagai bagian tak terpisahkan dari proyek ini, Quantum dan mitra usaha patungannya, ib vogt, sedang mempersiapkan pembangunan pabrik manufaktur panel Solar Photovoltaic (PV) surya berkapasitas 1 GW di Indonesia yang memenuhi syarat tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN.
Sejalan dengan prinsipnya Quantum yaitu Indonesia First, beserta mitranya, ib vogt, juga berkomitmen untuk membeli minimal 1 GWp panel surya buatan Indonesia setiap tahunnya selama minimal tiga tahun. Komitmen awal untuk membeli panel surya buatan RI ini dapat ditingkatkan setelah pembangkit listrik tenaga surya di Nusantara berhasil dikembangkan.
"Kami menyediakan diri untuk menjadi katalis untuk transisi energi bersih di Indonesia, mulai dari menghijaukan rantai pasokan nikel di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi hingga mengurangi emisi karbon di sektor pertambangan. Seluruh aktivitas ini kami lakukan karena kami berpegang teguh pada komitmen kami ini," pungkas Simon.
Baca juga: Jokowi Senang IKN Punya Logo Baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.