JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melalui surveinya memotret tren penetrasi dan perilaku masyarakat dalam menggunakan internet khususnya dalam hal penggantian password untuk menjaga keamanan data.
Dalam survei tersebut tercatat ada sebanyak 66,82 persen responden mengaku belum pernah mengganti password sebagai salah satu langkah menjaga keamanan data.
Kemudian ada 10,44 persen yang mengaku mengganti password hanya 1 kali dalam setahun, 7,52 persen mengaku mengganti password 1 kali dalam 6 bulan, dan 3,64 persen mengaku mengganti password 1 kali dalam 2 bulan.
Baca juga: Ini 4 Cara Mencari Uang secara Online dengan Memanfaatkan Internet
Alasan tidak pernah merubah password bermacam-macam yakni lantaran takut lupa, merasa tidak penting mengganti password, dan tidak ada niat sama sekali.
"Mayoritas atau 32,71 persen responden mengaku alasan tidak pernah merubah password adalah karena takut lupa," bunyi hasil survei tersebut dikutip Kompas.com Sabtu (3/6/2023).
Dalam survei itu dipaparkan juga prefensi mode masyarakat dalam membuka handphone atau tablet. Tercatat, ada sebanyak 36,39 persen atau mayoritas responden mengaku menggunakan kombinasi angka saja ketika ingin membuka handphone, 33,55 persen menggunakan pola, 13,20 persen menggunakan password kombinasi antara huruf, angka, dan simbol, dan hanya 15,72 persen yang menggunakan sidik jari ketika ingin membuka handphone.
Sementara dari sisi keamanan siber, ada sebanyak 95,17 persen responden mengaku tidak pernah mengalamai kerugian akibat transaksi internet dan sisanya yakni 4,83 persen mengaku pernah mengalami kerugian akibat bertransaksi di internet.
Secara garis besar dalam survei tersebut ada sebanyak 54,43 persen mengaku tingkat kepentingan menjaga perlindungan hak privasi data personal di internet adalah penting, 42,95 persen merasa sangat penting, dan sisanya merasa tidak penting.
Survei dilakukan pada 10-27 Januari 2024 dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara dan kuisioner terhadap 8.510 responden yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Baca juga: Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.