Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUAH Alokasikan "Capex" Rp 16 Miliar Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Kompas.com - 05/06/2023, 17:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) mengalokasikan belanja modal atau capex Rp 16 miliar di 2023. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan cold storage dan menambah kendaraan berpendingin.

“Tahun ini, kami telah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 16 miliar yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan cold storage dan menambah kendaraan serta inventaris kantor,” kata Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Renny Lauren di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Renny mengungkapkan, sesuai dengan prospektus saat perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) di 2022, dana IPO sebesar 75 persen akan digunakan sebagai dana operasional, 25 persennya untuk capex.

Baca juga: Indeks Harga Perdagangan Besar Tumbuh 0,20 Persen di Mei 2023

“Terealisasi dana IPO di 2022 sebesar Rp 6,51 miliar untuk capex dengan perincian 50 persen untuk pembangunan mesin berpendingin, 40 persen pembelian kendaraan berpendingin, 10 persen untuk inventaris kantor, dan Rp 33,14 miliar untuk kegiatan operasional perseroan,” jelas dia.

Renny menjelaskan, dengan alokasi tersebut, dana IPO masih tersisa Rp 34,19 miliar atau 49 persen dari dana hasil IPO yang akan direalisasikan di 2023. Adapun hingga saat ini kapasitas cold storage BUAH sebesar 5.200 ton dibanding sebelumnya 1.900 ton. Tahun ini perseroan menargetkan kapasitas cold storage bisa bertambah menjadi 7.000 ton.

Tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan tumbuh menjadi Rp 1,8 triliun. Sementara itu, pada kuartal I-2023 realisasi penjualan mencapai Rp 377 miliar. Adapun strategi perusahaan untuk mendorong kinerja di 2023, antara lain meningkatkan kerja sama dengan supplier dari mancanegara yang lebih banyak lagi.

BUAH juga akan menambah varian produk untuk melengkapi keragaman produk yang tersedia. BUAH juga akan memperluas jaringan distribusi hingga ke pelosok daerah yang mencakup hubungan kerja sama dengan supermarket modern dan pasar tradisional.

Baca juga: Objek Pajak yang Tidak Dikenakan PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com