Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Merah, Saham Intel Anjlok 4,6 Persen

Kompas.com - 06/06/2023, 07:03 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comBursa saham AS atau Wall Street merah pada penutupan perdagangan Senin (5/6/2023) waktu setempat. Pergerakan harga saham masih dibayangi oleh keputusan The Fed dalam pertemuan selanjutnya, apakah akan menaikan suku bunga atau tidak.

S&P kehilangan 0,2 persen dan ditutup pada level 4.273,79, sedangkan Nasdaq Komposit melemah 0,09 persen pada posisi 13.229,43. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 199,90 poin, atau 0,59 persen, menjadi 33.562,86.

Saham Apple melemah 0,8 persen, atau turun dari posisi tertinggi sepanjang masa yang sempat dicapai pada awal sesi perdagangan. Produsen iPhone tersebut, pada awal pekan ini meluncurkan headset realitas virtual yang sangat dinantikan, dengan banyak update pada perangkat lunak di Worldwide Developers Conference tahunannya.

Baca juga: Divestasi Saham Vale Indonesia, DPR Minta Sama Seperti Freeport

Saham Intel ambles 4,6 persen, sementara kompetitornya, Nvidia melemah 1,5 persen. JPMorgan Chase dan Goldman Sachs juga berakhir merah dengan penurunan harga saham masing-masing 1,3 persen, dan 1,8 persen, di tengah kabar bahwa regulator mempertimbangkan kenaikan modal pada bank-bank besar.

“Pasar melemah setelah reli yang cukup tinggi di hari Jumat. Tapi penurunan harga saham hari ini bukan pertanda buruk, karena ada beberapa akumulasi profit besar,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group mengutip CNBC.

Pekan lalu, saham-saham Wall Street menguat didukung laporan pekerjaan Mei yang dirilis pada hari Jumat memberi isyarat kepada beberapa investor bahwa resesi yang telah lama diantisipasi mungkin tidak lagi terjadi setidaknya hingga 2024. Pengesahan tagihan plafon utang juga meningkatkan sentimen investor.

"Apa yang dilakukan pasar, saya pikir tepat, tetapi ada hal-hal yang belum kita ketahui dan masalah besarnya adalah The Fed," kata Mohamed El-Erian.

“Masalah utang besar dan ketakutan perbankan telah menghilang, apa yang terjadi selanjutnya bergantung pada target Federal Reserve untuk menurunkan inflasi. Pasar akan terlihat cukup murah jika bank sentral mengakui bahwa target inflasi 2 persen adalah hal yang salah,” kata Kepala penasihat ekonomi Allianz.

Kepala investasi di Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli mengatakan, dari pergerakan harga saham baru-baru ini, kekhawatiran tetap ada selama reli sempit pasar saham sepanjang tahun 2023. Namun ada potensi koreksi pada saham teknologi untuk jangka menengah.

“Kami pikir selama ekonomi terus berjalan dan tidak menunjukkan tanda-tanda resesi, pasar dapat mengejar ketinggalan, dan kita akan melihat beberapa sektor lainnya,” kata Chris Zaccarelli.

Baca juga: Wall Street Hijau berkat Kesepakatan Plafon Utang AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Whats New
Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Whats New
Banggakan Ekonomi RI di Hadapan Pemerintah UEA, Luhut Miris Dikritik Rakyat Sendiri

Banggakan Ekonomi RI di Hadapan Pemerintah UEA, Luhut Miris Dikritik Rakyat Sendiri

Whats New
Optimalkan 'Kopra by Mandiri', Bank Mandiri Berikan Layanan Perbankan Terpadu bagi Nasabah Wholesale

Optimalkan "Kopra by Mandiri", Bank Mandiri Berikan Layanan Perbankan Terpadu bagi Nasabah Wholesale

Whats New
Menkominfo: TikTok Shop Sudah Dapat Izin 'E-commerce' pada Juli 2023

Menkominfo: TikTok Shop Sudah Dapat Izin "E-commerce" pada Juli 2023

Whats New
Pastikan Tidak Ada Laporan soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Pastikan Tidak Ada Laporan soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Whats New
Kilas Balik Rini Soemarno Getol Jagokan China Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kilas Balik Rini Soemarno Getol Jagokan China Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya Karena Pemilu

Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya Karena Pemilu

Whats New
PGN bersama NES Teken MoU Pengembangan Mini LNG Plant di Berau dan Sumenep

PGN bersama NES Teken MoU Pengembangan Mini LNG Plant di Berau dan Sumenep

Whats New
Simak Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia, Ada yang di Indonesia

Simak Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia, Ada yang di Indonesia

Whats New
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Pesat, per September Capai 9,06 Persen

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Pesat, per September Capai 9,06 Persen

Whats New
 Mengekor Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah, Bagaimana dengan Rupiah?

Mengekor Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah, Bagaimana dengan Rupiah?

Whats New
Kontribusi Traveloka Terhadap Perekonomian RI Capai 10 Miliar Dollar AS

Kontribusi Traveloka Terhadap Perekonomian RI Capai 10 Miliar Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com