Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 06/06/2023, 09:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik pada akhir perdagangan Senin (5/6/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, usai data terbaru menunjukkan pertumbuhan sektor jasa Amerika Serikat (AS) melambat.

Kondisi tersebut memperkuat ekpetasi pasar bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) bakal mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Juni ini. Selain itu, kenaikan harga emas turut dipengaruhi pergerakan nilai dollar AS.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi di level 1.958,89 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,2 persen ke level 1.974,30 dollar AS per ons.

Baca juga: Stagnan, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 1,05 Juta Per Gram

Sektor jasa AS hampir tidak tumbuh di bulan Mei karena melambatnya permintaan, menurut rilis data Institute for Supply Management (ISM) pada Senin kemarin.

Indeks manajer pembelian jasa (PMI) turun menjadi 50,3 pada Mei 2023 dari 51,9 pada April 2023. Realisasi itu meleset dari perkiraan bakal terjadi kenaikan ke 52,2.

Ahli Strategi Komoditas di TD Securities, Daniel Ghali menilai, data yang menunjukkan perlambatan ekonomi AS itu memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga, sebab data itu sejalan dengan upaya bank sentral menekan inflasi.

"Pasar benar-benar menganggapnya (data sektor jasa) sebagai alasan untuk memperkirakan beberapa kenaikan suku bunga. Ini tentu sesuatu yang senang dilihat oleh The Fed sehubungan dengan perjuangan melawan inflasi," kata dia.

Di sisi lain, indeks dollar AS yang tergelincir usai rilils data tersebut, dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury tenor 10 tahun, turut mendukung penguatan harga emas.

Pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS turun 0,13 persen ke 104. Turunnya nilai dollar AS membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong permintaan logam mulia tersebut.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Kini pasar memperkirakan sekitar 78 persen kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan yang berlangsung 13-14 Juni mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Sebagaimana diketahui, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com