Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Anggaran Kemenhub Bakal Digenjot

Kompas.com - 06/06/2023, 14:02 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merealisasikan pagu anggaran tahun 2023 sebanyak Rp 10,44 triliun hingga 31 Mei 2023. Realisasi ini 31,26 persen dari total pagu anggaran 2023 yang sebesar Rp 33,41 triliun.

Hal ini dilaporkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta pada Selasa (6/6/2023).

Pada laporannya, Menhub mengakui penyerapan pagu anggaran 2023 Kemenhub masih belum maksimal lantaran terdapat beberapa pekerjaan yang harus dipercepat.

Baca juga: Kemenhub Sebut Tarif LRT Jabodebek Murah, Ini Usulannya

Namun dia memastikan realisasi penyerapan anggaran tahun ini akan lebih baik dari 2022. Tercatat pada bulan yang sama, realisasi anggaran 2022 di bawah realisasi Mei 2023 yakni 26,47 persen.

"Kami laporkan bahwa dari anggaran 2023, per Mei sudah 30 persen sudah kita serap. Ini kita upayakan akan lebih baik dari tahun lalu karena praktis kontrak-kontrak yang harus kita jalani sudah kita lakukan," ujar Menhub.

Secara rinci, realisasi anggaran untuk belanja pegawai sebesar Rp 1,75 triliun atau 45,9 persen dari total alokasi Rp 3,81 triliun.

Baca juga: Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Bakal Dapat Tarif Khusus Teman Bus, Kemenhub: Segera Daftarkan Diri


Kemudian realisasi belanja barang sebesar Rp 4,52 triliun atau 29,7 persen dari Rp 15,23 triliun dan realisasi belanja modal sebesar Rp 4,17 triliun atau 26 5 persen dari Rp 15,75 triliun.

"(Realisasi anggaran) dari sisi Eselon I, ada suatu kombinasi dimana (Ditjen Perhubungan) Darat 31 persen, Laut 34 persen, Udara 31 persen, BKT 35 persen, BPTJ 40 persen, dan untuk itu kita lihat bahwa Eselon I yang masih di bawah rata-rata adalah di Perkeretaapian dan BPSDMP," ungkapnya.

Menhub menuturkan, pihaknya memiliki sejumlah strategi agar realisasi pagu anggaran 2023 dapat terserap secara maksimal, yaitu meningkatkan kualitas perencanaan dan meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan rencana kegiatan.

Baca juga: Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Kemudian melakukan akselerasi pelaksanaan program, kegiatan, atau proyek dan melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang atau jasa (PBJ).

Selanjutnya, meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja (value for money). Terakhir, meningkatkan monitoring dan evaluasi.

Baca juga: Kemenhub Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Pelaksanaan Angkutan Udara Perintis di 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com