Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Masih Melemah

Kompas.com - 07/06/2023, 09:46 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (7/6/2023). Sementara itu, rupiah melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 9.05 WIB, IHSG berada pada level 6.626,21 atau naik 7,2 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.618,92.

Sebanyak 202 saham melaju di zona hijau dan 130 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 545 miliar dengan volume 1,2 miliar saham.

Baca juga: Akhir Juni 2023, Pertamina Bakal Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela

Bursa Asia pagi ini bergerak mixed dengan kenaikan Hang Seng Hongkong 0, 64 persen (123,1 poin) ke level 19.222,43, dan Shanghai Komposi di level 3.196,75 atau naik 1,4 poin (0,04 persen). Sementara itu, Nikkei melemah 1,24 persen (403,9 poin) ke level 32.109,2, dan Strait Times pada posisi 3.180 atau turun 0,32 persen (10 poin).

Sementara itu, pada penutupan perdagangan Selasa (6/6/2023) waktu setempat, Wall Street ditutup di zona hijau. S&P 500 bertambah 0,24 persen di level 4.283,85, Nasdaq menguat 0,36 persen menjadi 13.276,42, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga naik tipis 0,03 persen (10,42 poin) menjadi 33.573,28.

Sebelumnya, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG bakal menguat, meskipun dalam beberapa hari lalu pelaku pasar juga akan wait and see dengan pergerakan IHSG yang relatif lebih sulit terbaca.

Baca juga: BUMN Buka Opsi Inbreng Saham, Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha HK


"Secara teknikal, belum ada pola baru yang mendukung pergerakan IHSG untuk bergerak secara signifikan, penutupan IHSG pada perdagangan kemarin terhenti pada support 6.618. Kami melihat peluang untuk rebound,” kata William dalam analisisnya.

Adapun pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg pukul 09.08 WI, rupiah bergerak pada level Rp 14.871 per dollar AS, atau turun 11 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.860 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah, rupiah hari ini berada dalam tren bullish. Dia bilang, pasar sudah mulai mengantisipasi kemungkinan Bank Sentral AS akan menahan suku bunga acuannya.

"Rupiah kemungkinan masih bisa menguat terhadap dollar AS hari ini. Dengan inflasi yang masih terkendali di dalam negeri kepercayaan investor luar untuk masuk ke Indonesia dan ini membantu menjaga nilai tukar rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Divestasi Saham Vale Indonesia, DPR Minta Sama seperti Freeport

Hari ini Ariston memperkirakan rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 14.800 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.900 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com