Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembiayaan Kendaraan Listrik Terhambat Minat Masyarakat

Kompas.com - 09/06/2023, 08:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembiayaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) belum melesat meskipun pemerintah sudah menggulirkan subsidi.

Ketua Umum Asosiasi Perusahan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, suplai kendaraan listrik memang sudah mencukupi untuk saat ini.

Namun, penyaluran kendaraan listrik masih terhambat masalah minat masyarakat.

"Masyarakat mau beli tidak walaupun harga lebih murah? Semua selalu bertanya-tanya. Kendaraan bermotor tidak ada mesin, kalau baterai rusak, berapa persen (kerugiannya), apakah dijamin?" ujar Suwandi saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Segudang Tantangan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Ia memerinci, baterai kendaraan listrik memiliki komposisi 40 persen dari harga kendaraan listrik.

Selain itu, Suwandi menyoroti terkait infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik yang masih terbatas.

"Jadi ada beberapa faktor yang demand pembelinya, masih menunggu charging station-nya, bukti garansi, atau harga jual second hand-nya ada apa nggak," imbuh dia.

Baca juga: Menilik Peluang dan Tantangan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Di sisi lain, perusahaan pembiayaan juga sedang menggodok ketentuan bersama dengan perusahaan asuransi.

"Apa yang mau diasuransiin, tidak ada mesin ini. Kalau baterai dicolong gimana? Asuransi siap nggak? Apakah baterai gampang dicuri," timpal dia.

Suwandi menjelaskan, hal tersebut masih dalam diskusi secara ekosistem antara perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan, dan pemerintah.

Baca juga: Urgensi Insentif Kendaraan Listrik


Setelah itu, masyarakat juga perlu ditanya terkait minat untuk memiliki kendaraan listrik juga.

"Kalau masyarakat masih belum mau beli, bagaimana kami mau biayai. Kalau kami mau biayai, kami mikir lagi, asuransi siap enggak untuk mitigasi risiko," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com