Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Cuan Saham PTBA Jelang RUPS

Kompas.com - 09/06/2023, 17:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada pekan depan, tepatnya 15 Juni 2023. RUPS dari anggota holding BUMN Tambang MIND ID ini termasuk salah satu hajatan yang paling ditunggu tunggu investor, terutama para pemburu dividen.

Dalam surat pemanggilan RUPST yang dipublikasikan pada 24 Mei 2023, terdapat 7 agenda rapat. Di antaranya persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian serta penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen tahun buku 2022.

PTBA rutin membagikan dividen dengan nilai jumbo, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Tidak mengherankan jika investor kembali menantikan berkah dividen dengan nilai yang besar.

PTBA meraup laba bersih Rp 12,6 triliun pada 2022 atau naik 59,5 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,9 triliun. Sementara itu dari sisi Earnings Before Interest Tax Depreciation & Amortization (EBITDA) juga naik signifikan sebesar 52,6 persen secara tahunan menjadi Rp 17,7 triliun.

Baca juga: Catat Rekor Laba, Bagaimana Dividen PTBA Tahun 2023?

Angka laba bersih 2022 tersebut memecahkan rekor laba bersih tahun sebelumnya. Dua tahun berturut-turut PTBA berhasil mencetak rekor laba setelah bergabung dengan holding BUMN tambang MIND ID pada 2018 lalu.

Setelah menorehkan kinerja meyakinkan di 2022, kondisi bisnis perseroan tetap solid di sepanjang kuartal pertama tahun ini. Di sepanjang 2023, kinerja perseroan juga terdongkrak dari sisi produksi dan penjualan batu bara yang masih meningkat. Produksi batu bara PTBA pada kuartal I 2023 naik 7 persen secara tahunan menjadi 6,8 juta ton.

Dari sisi penjualan, total volume sales batu bara PTBA mencapai 8,8 juta ton atau tumbuh 26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 7 juta ton.

Di saat yang sama, rata-rata harga jual batu bara PTBA atau yang dikenal dengan average selling price (ASP) tetap stabil di Rp 1,1 juta per ton. Stabilnya harga jual serta peningkatan volume penjualan yang signifikan tersebut, pendapatan perseroan meningkat 21 persen secara tahunan menjadi Rp 10 triliun.

Tantangan utama PTBA terletak pada kenaikan harga pokok penjualan, manajemen pun terus berupaya memaksimalkan potensi pasar dalam negeri dan peluang ekspor, serta efisiensi secara terukur di semua lini demi mempertahankan kinerja positif.

“Harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya karena biaya jasa penambangan, bahan bakar, royalti, angkutan kereta api. Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif," ujar Direktur SDM PTBA Suherman beberapa waktu lalu.

Pertumbuhan pendapatan PTBA mengungguli emiten batu hitam lainnya seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) hingga PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang merupakan bagian dari PT Indika Energy Tbk (INDY). Pada kuartal I-2023, ITMG mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12 persen secara tahunan sementara untuk Kideco naik 17 persen.

Ke depan, kinerja bisnis PTBA akan ditopang oleh kinerja operasionalnya yang akan terus membaik. Pada kuartal I-2023, nisbah kupas atau dikenal dengan Stripping Ratio (SR) konsolidasian PTBA berada berada di 7,1x. Namun, dalam beberapa kuartal ke depan SR PTBA diekspektasikan menurun.

“Kami perkirakan stripping ratio akan kembali normal pada kuartal selanjutnya sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh perseroan sebesar 6,3x, setelah aktivitas pra-pengupasan di tambang Air Laya menjadi normal di kuartal berikutnya,” tulis Ciptadana Sekuritas dikutip Kompas.com dalam laporan risetnya.

Dalam dunia pertambangan, stripping ratio merupakan salah satu indikator operasional perusahaan yang mengindikasikan rasio jumlah material yang harus dikupas (overburden removal) untuk mendapatkan bijih atau material yang diinginkan.

Stripping ratio juga menunjukkan beban operasional dalam industri pertambangan. Semakin tinggi rasionya, maka bebannya pun akan semakin besar dan dapat menggerus laba. Untuk kasus PTBA, penurunan stripping ratio bisa menjadi katalis positif untuk profitabilitas perseroan.

Baca juga: Tebar Dividen 30 Juta Dollar AS, Saham Pertamina Geothermal Energy Sentuh Level Tertinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com