Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Kompas.com - 10/06/2023, 12:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih atau net profit mencapai 3,81 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 56,66 triliun pada tahun anggaran 2022. Nilai ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perseroan.

Torehan laba bersih perusahaan pelat merah itu naik sebesar 86 persen dari capaian pada 2021 di posisi 2,05 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 29,3 triliun.

Pertumbuhan laba bersih yang signifikan itu selaras dengan torehan pendapatan perseroan yang melesat. Tercatat sepanjang tahun lalu Pertamina membukukan pendapatan sebesar 84,89 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.262 triliun, tumbuh 48 persen secara tahunan.

Di sisi lain, BUMN energi itu mampu menekan biaya hingga 5 persen. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, pada periode 2021-2022 perseroan mampu menciptakan penghematan sebesar 3,27 miliar dollar AS.

"Tahun 2022 kami bisa tutup dengan kinerja tertinggi dalam sejarah Pertamina. Kami membukukan keuntungan 3,81 miliar dollar AS ekuivalen Rp 56,61 triliun," kata Nicke, dalam media briefing, di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Pertamina Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Dirut Beberkan Penyebabnya

Perbandingan Pertamina vs Petronas

Banyak orang kerapkali membandingkan kinerja Pertamina dengan Petronas, perusahaan minyak milik pemerintah Negeri Jiran Malaysia. Meski harus diakui, skala maupun jangkauan bisnis Petronas jauh melampaui Pertamina yang sejatinya lebih dulu berdiri alias lebih tua.

Jika dilihat berdasarkan skala, Petronas memang jauh lebih besar dibanding dengan Pertamina. Hal ini terefleksikan dari total aset Petronas yang mencapai 710,6 miliar ringgit Malaysia atau setara sekitar Rp 2.309,45 triliun (asumsi kurs Rp 3.250), sementara aset Pertamina nilainya 87,81 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.299,59 triliun.

Dengan skala bisnis yang lebih besar, Petronas mampu mencetak laba sebesar 92,31 miliar ringgit Malaysia atau setara sekitar Rp 300,07 triliun. Torehan ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Petronas.

Baca juga: Digitalisasi Bikin Pertamina Hemat Rp 48,7 Triliun


Pembukuan laba bersih yang meningkat signifikan itu selaras dengan pendapatan perusahaan yang tumbuh pesat. Petronas membukukan pendapatan sebesar 375,3 miliar ringgit Malaysia, atau setara sekitar Rp 1.219,72 triliun.

Jika dilihat, nilai pendapatan Pertamina dan Petronas sebenarnya tidak terlalu berbeda. Namun, Petronas mampu mencetak pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) yang lebih tinggi dari Pertamina, seiring dengan beban pokok penjualan dan beban langsung yang lebih rendah.

Tercatat Petronas membukukan EBITDA sebesar 170,7 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp 554,78 triliun pada 2022. Sementara itu, EBITDA Pertamina sebesar 13,59 miliar dollar AS atau setara Rp 201,88 triliun.

Oleh karenanya, Petronas mampu membukukan laba bersih lebih dari 5 kali lipat laba Pertamina.

Baca juga: Soal Akuisisi Blok Masela, Dirut Pertamina: Tunggu Tanggal Mainnya, Ini Kejutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com