Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 Juli, Tiket Kereta Api Bisa Dipesan H-90 Sebelum Keberangkatan

Kompas.com - Diperbarui 10/06/2023, 22:04 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperpanjang periode pemesanan tiket kereta api jarak jauh. Per 10 Juni 2023, tiket kereta api jarak jauh dapat dipesan mulai H-45 sebelum hari keberangkatan. Kemudian per 1 Juli 2023, tiket KA jarak jauh dapat dipesan mulai H-90 sebelum hari keberangkatan.

Sebelumnya, pemesanan tiket kereta api jarak jauh hanya dapat dipesan dalam jangka waktu H-30 sebelum hari keberangkatan kereta api.

VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan, perpanjangan periode pemesanan tiket kereta api jarak jauh ini merupakan upaya peningkatan pelayanan KAI kepada masyarakat. 

Baca juga: Garuda Indonesia Masuk Daftar Forbes Global 2000

"Untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanannya menggunakan kereta api," kata Joni dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).

Joni menambahkan, berharap dengan adanya perpanjangan periode pemesanan tiket tersebut, Animo masyarakat semakin tinggi menggunakan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan sehat.

KAI juga mengimbau kepada pelanggan agar memperhatikan kembali jadwal keberangkatan kereta api yang tertera pada tiket atau e-ticket. Hal ini seiring dengan pemberlakuan GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) 2023 yang telah diberlakukan sejak 1 Juni 2023.

Baca juga: Gelar RUPS, Hendrik Tanojo Jadi Komut di Bank Multi Arta Sentosa

Di samping itu, KAI terus mengingatkan kepada seluruh pelanggan agar turun di stasiun sesuai dengan yang tertera di tiket. Sebab, jika pelanggan didapati sengaja turun melebihi stasiun yang tertera di tiket, maka yang bersangkutan akan diturunkan di stasiun terdekat yang berkemungkinan jauh dari akses jalan raya.

Joni menegaskan, Kondektur dibekali dengan aplikasi Check Seat Passenger sehingga dapat mengetahui identitas penumpang, tempat duduk, dan relasi tiket yang dibeli.

Cara pesan tiket kereta api online

Pemesanan tiket kereta api sendiri dapat dilakukan secara online melalui KAI Access, laman KAI, dan channel penjualan resmi yang telah bekerja sama dengan KAI.

Berikut dua cara pesan tiket kereta api online melalui website resmi KAI dan aplikasi KAI Access. 

1. Pesan tiket kereta api online via booking.kai.id

  • Buka browser di HP atau PC
  • Masuk ke laman booking.kai.id
  • Ketik nama stasiun asal dan stasiun tujuan
  • Pilih tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang
  • Klik “Cari & Pesan Tiket”
  • Pilih kereta lalu klik “Pesan”
  • Pilih kursi, lalu tentukan metode pembayaran
  • Lakukan pembayaran sesuai dengan metode yang dipilih.

Baca juga: Daftar Saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan

2. Pesan tiket kereta api online via aplikasi KAI Access

  • Unduh aplikasi KAI Access di Playstore atau Appstore
  • Buat akun
  • Login menggunakan akun yang dibuat
  • Setelah memiliki akun, buka aplikasi KAI Access
  • Pilih stasiun asal dan stasiun tujuan
  • Tentukan tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang
  • Klik “Cari”
  • Pilih kereta, lalu isi data pemesan dan data penumpang
  • Klik “Pilih Kursi”
  • Klik “Bayar Sekarang”
  • Tentukan metode pembayaran
  • Lakukan pembayaran sesuai metode yang dipilih
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen   

Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen  

Whats New
8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

Smartpreneur
Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Whats New
Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Smartpreneur
Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Whats New
Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Whats New
China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

Whats New
Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Whats New
BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

Whats New
Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Whats New
[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com