Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Potensi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah dan Industri Besar untuk UMKM Capai Rp 2.000 Triliun

Kompas.com - 05/07/2023, 14:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memproyeksikan potensi yang bisa didapat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di dalam belanja barang dan jasa dari pemerintah dan industri besar mencapai Rp 2.000 triliun.

Hal tersebut disampaikan Teten dalam membuka pameran Inabuyer B2B2G Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

"Saya kira potensi belanja UMKM sangat besar, BUMN bisa Rp 500 triliun untuk beli produk UMKM, IKN bisa Rp 400 triliun, pemerintah Rp 500 triliun, usaha besar Rp 400 triliun. Jadi ada potensi bisa Rp 2.000 T untuk beli produk UMKM," kata Teten Masduki dalam acara tersebut.

Teten mengatakan, para pelaku UMKM harus diberikan dukungan pembiayaan agar produksi barang tak macet.

Baca juga: Semakin Go Global, Pemerintah Bantu Ekspor Produk-produk UMKM Indonesia ke Australia

Ia mengatakan, saat ini, banyak pelaku UMKM yang memasarkan produknya secara mandiri sehingga pertumbuhannya lambat.

"Ke depan tidak seperti itu, kita harap UMKM masuk pasokan industri sehingga tumbuh berkembangnya dengan industri besar," ujarnya.

Baca juga: Tegaskan Pentingnya Peran UMKM, Airlangga Apresiasi Pemenang Lomba Resensi Buku “Pembiayaan UMKM”

Teten melanjutkan, pelaku UMKM yang mampu masik ke rantai pasokan industri besar masih kecil yaitu sebesar 7 persen. Angka tersebut, kata dia, masih jauh dari Vietnam yaitu sebesar 24 persen.

Berdasarkan hal tersebut, Teten mendorong agar pembelian barang dan jasa dalam negeri ditingkatkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Karena kita juga ingin UMKM kita masuk ke lantai bursa. Tadi pagi saya bertemu salah satu pebisnis di F&B hari Senin nanti akan IPO," ucap dia.

Baca juga: Insentif PPh Nol Persen Diharap Dorong UMKM di IKN Kembangkan Produk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com