Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN dan Semen Indonesia Dorong Penggunaan Energi Bersih

Kompas.com - 20/09/2023, 07:58 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menjalin kerja sama untuk mendorong penggunaan listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di area operasi SMGR.

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bersinergi dengan SMGR dalam hal penurunan emisi karbon dan pengembangan EBT dalam skala besar.

“Sinergitas tersebut berpadu dalam menciptakan ketersediaan energi ramah lingkungan bagi industri di tanah air. Saya mengapresiasi, ini hanyalah langkah awal. Semoga sesudah tanda tangan MoU ini segera bisa kita mulai, dalam waktu 1 atau 2 bulan ini," kata Darmawan dalam siaran pers, Selasa (19/8/2023).

Baca juga: DPR Tolak Rencana Suntikan Dana Rp 10 Triliun untuk PLN

Direktur Utama SMGR, Donny Arsal mengungkapkan, sebagai dua perusahaan plat merah, terlaksananya kesepakatan ini diharapkan mendorong implementasi energi bersih untuk mencapat target net zero emission.

"Kerja sama antara SMGR dan PLN diharapkan meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target Perusahaan dalam menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 2 sebesar 24 persen pada 2030 dari baseline 2019 seperti tertuang dalam Sustainability Road Map SMGR," ujar Donny.

Melalui MoU ini, Darmawan memastikan pihaknya siap memfasilitasi SMGR menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SMGR dengan konsep keberlanjutan.

Baca juga: PLN IP Genjot Inovasi Pengembangan Energi Terbarukan

"PLN memfasilitasi SMGR untuk go green, agar ke depan porsi listrik SMGR dari sumber yang ramah lingkungan dapat terus meningkat," ujar Darmawan.

Menurut Donny, PLN memiliki sumber daya yang kuat dalam investasi dan pengoperasian pembangkit listrik berbasis EBT. Di sisi lain, SMGR merupakan pengguna listrik berskala besar, dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terrawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp 2,9 triliun per tahun untuk proses produksi semen.

"Mudah-mudahan kerja-sama ini bisa segera memberikan kontribusi positif untuk pengurangan emisi dan efek rumah kaca, serta memberikan support bagi program transisi energi Pemerintah," tambah Donny.

Baca juga: PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama KTT ASEAN di Jakarta

Saat ini SMGR memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp), di mana 541 MWp di antaranya adalah potensi di atas permukaan tanah (ground mounted) dan di atas permukaan air (floating) di 9 lokasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com