Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Kompas.com - 30/09/2023, 11:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial X beredar video wawancara pramugari kereta cepat Jakarta-Bandung yang menyebutkan sulitnya menjadi pramugari di kereta modern ini.

Pasalnya, pramugari itu bilang untuk dia mendapatkan pekerjaannya itu, dia harus mengikuti lima kali tes dan bersaing dengan sekitar 6.000 orang pelamar sementara yang diterima hanya 12 orang.

"Sangat bangga sih, karena saya masuk dengan KCIC ini melewati sekitar 6.000 orang dan yang terpilih hanya 12," kata seorang pramugari kereta cepat Jakarta-Bandung yang terlihat sedang diwawancarai oleh orang asing.

Baca juga: Kemenhub: Hanya Dokumen KA Cepat yang Gunakan Bahasa China

Selain itu, dia juga mengungkapkan sangat senang bisa bekerja dengan staf PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang berasal dari China, meskipun sempat kesulitan belajar bahasa China.

"I am so happy. Tapi kita pertama-tama sih kesulitan karena bahasa tapi kita di KCIC ini ada pelatihan untuk bahasa China," ungkap pramugari asal Cilegon itu dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Dari beredarnya cuplikan video tersebut di media sosial, kemudian muncul narasi bahwa untuk menjadi pramugari kereta cepat Jakarta-Bandung harus bisa berbahasa China. Para warganet pun mempertanyakan hal ini.

Baca juga: Berapa Gaji Pramugari Kereta Api?

Lalu bagaimana penjelasan dari pihak KCIC sendiri?

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menampik hal tersebut. Dia bilang, pihaknya tidak mengharuskan atau mensyaratkan pramugari kereta cepat bisa berbahasa China.

Hanya saja, KCIC memang memberikan pelatihan bahasa China kepada para pekerjanya. Hal ini karena sebagian besar saham kereta cepat Jakarta-Bandung dipegang oleh badan usaha milik negara (BUMN) China.

"Enggak harus kok, kita ajarkan supaya familiar aja. Karena kan sebagian saham ada dari BUMN Tiongkok itu saja. Tapi tidak ada keharusan," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com