Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembukaan Kode Broker, BEI: Dalam Proses Review

Kompas.com - 21/11/2023, 11:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan kajian terkait dengan aturan penutupan kode broker. Hal ini karena banyak yang berpandangan bahwa kode broker mengakibatkan sepinya transaksi yang terjadi di pasar modal Tanah Air.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy mengatakan, saat ini pasar tengah dihadapkan oleh berbagai sentimen, seperti perang Israel - Hamas hingga kenaikan suku bunga.

“Susah mengukur likuiditas pasar, kan enggak ada yang bisa berdiri sendiri. Kita sekarang bilang sepi karena penutupan kode broker, iya kalau benar. Tapi kan dalam ada masalah perang juga, dan kalau saya bilang (transaksi sepi) karena interest rate salah enggak?” ujar Irvan di Balikpapan, Jumat (17/11/2023).

“Jadi kita susah memilah, apakah kebijakan yang kita ambil ini bisa dinilai secara independen satu faktor,” lanjutnya.

Baca juga: Kata OJK soal Wacana Pembukaan Kode Broker dan Domisilii

Irvan mengatakan, dalam setiap proyek dan keputusan yang diambil oleh BEI, tentu mempengaruhi pasar. Namun, tetap saja, aturan tersebut dilakukan evaluasi.

“Hampir semua projek bursa itu kami ada peninjauan. Perubahan proyek kan belum tentu langsung fit di market, baik terkait dengan market maupun tidak. Makanya ada possible implementation review, kalau sudah fit proyeknya akan ditutup. Kalau belum fit (harus dievaluasi lagi),” lanjut dia.

Irvan menekankan, pihaknya akan kembali melakukan review terkait dampak penutupan kode broker dan domisili kepada para anggota bursa atau AB. Ke depannya, ia akan melihat kembali hasil dari revieew tersebut.

“Bagian proses itu, kami balik lagi ke teman-teman AB, ini kalau kita buka nih sesi I misalnya, bagaimana responsnya. Kode broker dalam proses review, itu salah satu prosesnya kami meminta pandangan dari pelaku, makanya kami lihat akan seperti apa hasil review-nya,” ungkap Irvan.

“Kalau dibilang ada pengaruh mungkin ada pengaruh, tetapi seberapa besar, itu yang kita enggak bisa nilai secara independen. Karena market faktornya banyak. Multifaktor, global, mulai perang Ukraina, sekarang Israel, terus interest rate, bounce market, macam-macam kan,” tambahnya.

Irvan menekankan, pada dasarkan penutupan kode broker dan domisili bertujuan untuk mengubah behavior ritel yang cenderung berinvestasi tanpa melihat fundamental perusahaan.

“Berpengaruh menurut saya pasti ada pengaruh, karena mengubah behaviour, mengubah cara orang melakukan transaksi, cara orang berpikir untuk melakukan transaksi,” jelasnya.

Baca juga: BEI: Penghapusan Kode Broker untuk Cegah Aksi Goreng Saham

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja BUMN Virama Karya, Simak Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja BUMN Virama Karya, Simak Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Daftar Penerima Naker Award 2023

Daftar Penerima Naker Award 2023

Whats New
Bank Mandiri Tunjuk Teuku Ali Usman Jadi Sekretaris Perusahaan

Bank Mandiri Tunjuk Teuku Ali Usman Jadi Sekretaris Perusahaan

Whats New
ABMM Fokus Terapkan ESG, Gunakan Biogas dari Cangkang Sawit hingga Konservasi Bakau

ABMM Fokus Terapkan ESG, Gunakan Biogas dari Cangkang Sawit hingga Konservasi Bakau

Whats New
Jadi Komisaris Utama Semen Indonesia, Buwas Bakal Lepas Jabatan Dirut Bulog

Jadi Komisaris Utama Semen Indonesia, Buwas Bakal Lepas Jabatan Dirut Bulog

Whats New
Pajak Film Bakal Distandarisasi, Kemenko Marves: Supaya Industri Film RI Sekuat di Korea

Pajak Film Bakal Distandarisasi, Kemenko Marves: Supaya Industri Film RI Sekuat di Korea

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Kementerian BUMN: Utamakan Produk UMKM 

TikTok Shop “Come Back”, Kementerian BUMN: Utamakan Produk UMKM 

Whats New
Strategi Vale Indonesia Hadapi Tren Penurunan Harga Nikel

Strategi Vale Indonesia Hadapi Tren Penurunan Harga Nikel

Whats New
Wapres: Mayoritas Penduduk Bekerja RI Masih Lulusan SMP ke Bawah

Wapres: Mayoritas Penduduk Bekerja RI Masih Lulusan SMP ke Bawah

Whats New
Buka Kantor Cabang di Uni Emirat Arab, BSI Lebarkan Bisnis Internasional

Buka Kantor Cabang di Uni Emirat Arab, BSI Lebarkan Bisnis Internasional

Whats New
Semen Indonesia Angkat Buwas Jadi Komisaris Utama

Semen Indonesia Angkat Buwas Jadi Komisaris Utama

Whats New
Tampung Lebih Banyak Masukan, Pemerintah Perpanjang Masa Evaluasi PP Nomor 36 Tahun 2023

Tampung Lebih Banyak Masukan, Pemerintah Perpanjang Masa Evaluasi PP Nomor 36 Tahun 2023

Whats New
Resolusi Keuangan 2024, Anak Muda Harus Bayar Utang Pinjol dan 'Paylater'

Resolusi Keuangan 2024, Anak Muda Harus Bayar Utang Pinjol dan "Paylater"

Earn Smart
Didiagnosis Periodic Paralysis Hypokalemia dan Kena PHK, Ini Cerita Muhammad Irsan Dirikan Platfrom Cariilmu

Didiagnosis Periodic Paralysis Hypokalemia dan Kena PHK, Ini Cerita Muhammad Irsan Dirikan Platfrom Cariilmu

Smartpreneur
Terobosan Irigasi Pertanian: Antisipasi Dampak El Nino Terulang

Terobosan Irigasi Pertanian: Antisipasi Dampak El Nino Terulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com