WASHINGTON,KAMIS - Presiden AS George W Bush dan para pimpinan kongres, Kamis (24/1) waktu setempat, menyepakati paket stimulus ekonomi senilai sekitar 150 miliar dollar AS untuk menghadang ancaman resesi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.
Kesepakatan itu diumumkan sehari setelah Presiden Bush minta paket ekonomi yang diusulkannya segera dibawa ke dalam sidang sidang dan secepatnya disetujui.
Menurut Bush, ekonomi AS saat ini secara cepat terus memburuk sehingga memicu pasar saham di seluruh dunia dalam kepanikan. "Karena sekarang perekonomian negara ini memerlukan dorongan. Saya minta DPR dan Senat segera menetapkan kesepakatann paket pertumbuhan ekonomi ini kedalam undang-undang secepat mungkin," sebut Bush usai kesepaktan.
"Perundang-undangan tersebut masih memerlukan persetujuan dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS, yang akan memberikan potongan pajak 600 hingga 1.200 dolar untuk setiap pembayar pajak untuk mendorong belanja dan investasi," kata juru bicara Gedung Putih Nancy Pelosi.
Pelosi mengatakan ia ingin pemungutan suara utuk itu dilakukan sesegera mungkin. Pemotongan pajak tersebut ekuivalen dengan satu persen terhadap produk domestik bruto AS, katanya.
Kelesuan ekonomi telah mengakibat kepercayaan konsumen menyusut dan mendorong gejolak di Wall Street, dimana saham-saham pekan lalu jatuh tajam, sebelum menunjukkan bebera tanpa pemulihan dalam beberapa hari terakhir ini.
The Federal Reserve menurunkan suku bunga utamanya tiga perempat persentase poin menjadi 3,5 persen dalam pertemuan darurat dewan pada Selasa dan diperkirakan menurunkan suku bunga lagi pada akhir bulan ini.(AFP/ANT/EDJ)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.