Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Karya BHP Billiton-Aneka Tambang Jadi Acuan

Kompas.com - 28/02/2008, 22:25 WIB

JAKARTA, KAMIS - Pemerintah akan menjadikan kontrak karya pertambangan antara Stainless Steel Material BHP Billiton dan PT Aneka Tambang Tbk, menjadi acuan atau benchmark bagi kontrak karya pertambangan di masa datang. Dalam kontrak karya itu, diatur selain adanya kepemilikan BUMN sebesar 50 persen, juga tidak skema divestasi bagi usaha pengelolaan tambangnya.

Demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi menjawab pers, seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Direktur Stainless Steel Material BHP Billiton Jimmy Wilson, yang didampingi Presiden Direktur BHP Billiton Indonesia Edwin Gerungan serta Direktur Utama Antam Dadi Aditya Sumanegara di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (28/2) sore. 

"Kontrak karya seperti itulah yang akan menjadi benchmark ke depan. Karena 50 persen saham perusahaan yang akan dirikan dipunyai BUMN Indonesia, maka BHP Billiton tidak akan menghadapi masalah-masalah seperti divestasi seperti kontrak karya pada generasi yang pertama hingga kedelapan," ujar Lutfi.

Menurut Lutfi, kontrak karya ini akan menunjukkan sinyal yang baik bagi industri pertambangan secara nasional. "Sebab, perusahaan-perusahaan tambang seperti Pertamina, Medco, dan perusahaan tambang lokal lain yang kelas menengah, bisa diajak bekerja sama seperti ini, sehingga dalam pertambangan kita mempunyai kontraktor kelas dunia," ujar Lutfi.

Menurut Lutfi, PT Bumi Resources dan Antam, kini dapat disebut pemain internasional dalam usaha tambang. "Kita tunggu perusahaan lainnya. Inilah tugas pemerintah untuk menciptakan perusahaan dunia," tambah Lutfi.

Lutfie menyatakan, dalam pertemuan itu, Presiden Yudhoyono dilaporkan mengenai rencana investasi perusahaan tambang nikel asal Australia, yang akan bekerja sama dengan BUMN tambang itu di Halmahera, Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat. Antam merupakan salah satu dari 13 perusahaan yang telah mengantongi izin pengusahaan tambang di kawasan hutan lindung.

Nilai investasi BHP Billiton, lanjut Lutfi senilai dua kali dari nilai investasi yang pernah dilakukan oleh perusahaan tambang lainnya, Rio Tinto di Kabupaten Morowali, Sulawesi, yaitu sekitar 2,5 miliar dollar AS. "Jadi, ini tidak seperti Newmont  yang 20 persennya diberikan ke Indonesia. Akan tetapi, sejak pertama kalinya, Antam akan menyetor uang senilai 50 persen dari total investasi BHP Billiton," jelas Lutfi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Whats New
Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Whats New
Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Whats New
Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Whats New
Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Whats New
Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Whats New
Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Rilis
Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Whats New
Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com