Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: 2011 Sudah Tak Ada Opini "Disclaimer"

Kompas.com - 27/07/2010, 19:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Keuangan Agus Martowardojo berharap bahwa pada 2011 sudah tidak ada kementerian/lembaga yang memperoleh opini disclaimer atau tidak ada pendapat dari Badan Pemeriksa Keuangan.

"Kami berkeinginan 2011 sudah tidak ada disclaimer," kata Menkeu di sela-sela rakernas akuntansi dan pelaporan keuangan di Jakarta, Selasa (27/7/2010).

Menkeu menyebutkan, audit BPK atas laporan keuangan kementerian/lembaga atau pemerintah daerah terbagi menjadi empat kelompok, yaitu wajar tanpa pengecualian (WTP), wajar dengan pengecualian (WDP), disclaimer, dan tidak wajar.

Menurut Menkeu, kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga menunjukkan peningkatan. Pada 2006, hanya terdapat tujuh kementerian/lembaga yang memperoleh opini WTP. Namun, pada 2009 kualitas meningkat menjadi 45 kementerian/lembaga.

Sementara kementerian/lembaga yang memperoleh opini disclaimer pada 2006 sebanyak 36 kementerian/lembaga, pada 2009 sudah turun hanya menjadi delapan kementerian/lembaga.

Menkeu menyebutkan, sejak 2004, pemerintah menyusun laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP). LKPP memuat empat komponen utama, yaitu laporan realisasi APBN, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

BPK tidak memberikan pendapat atas LKPP sejak 2004 hingga 2008. BPK baru memberikan opini wajar dengan pengecualian atas LKPP tahun 2009. "Selama lima tahun, BPK tidak memberikan pendapat atas LKPP. Baru atas LKPP tahun 2009 BPK memberikan opini WDP. Ini patut disambut gembira," kata Menkeu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com