Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan Waralaba bagi Pemula

Kompas.com - 14/11/2010, 15:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk Anda yang ingin memulai bisnis waralaba, berhati-hatilah jika memilih waralaba makanan.

Pakar strategi bisnis dan marketing, Freddy Rangkuti, menilai, menjalankan bisnis waralaba makanan akan lebih berat dibanding waralaba bidang kesehatan, transportasi, atau alat kecantikan. "Kalau untuk pemula lebih berat, karena kompetitornya lebih banyak. Pedagang kaki lima kan juga banyak yang menjual," ujar Freddy kepada Kompas.com dalam Franchise License Expo 2010 di Jakarta Convention Center, Minggu (14/11/2010).

Memang, waralaba makanan tampak lebih banyak jenisnya dibanding bidang lainnya. Di pameran Franchise License Expo 2010 saja, stan waralaba makanan seperti makanan kecil dan minuman tampak mendominasi. Mulai dari stan waralaba jenis kopi, es, frozen yogurt, aneka kue basah, kue kering, olahan jamur, bakso, mi, hingga ayam goreng ramai dikunjungi.

Kemudian Freddy mengingatkan, jika ingin tetap memulai waralaba bidang makanan, para pebisnis pemula dapat mencoba waralaba makanan tradisional. Makanan jenis tradisional atau makanan khas daerah atau negara tertentu, kata Freddy, lebih mudah menembus pasar karena sifatnya yang unik dan beda dari yang lain, seperti takoyaki khas Jepang, angkringan yogyakarta, atau serabi bandung.

Mengenai waralaba apa yang sebaiknya dipilih, Freddy menyarankan agar disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Namun, idealnya, katanya, untuk pemula lebih baik memilih waralaba jenis transportasi, kesehatan, dan kecantikan. "Tapi yang terpenting dalam menjalankan bisnis itu jangan ikutan, intinya harus beda," imbuh Freddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com