Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Butuh Manusia Setengah Dewa

Kompas.com - 28/02/2012, 22:58 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu dipimpin orang-orang yang memiliki integritas, kemampuan, dan pengalaman di atas rata-rata penduduk Indonesia, bahkan manusia setengah dewa.

Itu perlu karena OJK akan mengawasi sektor keuangan, yang kini mengelola dana masyarakat sekitar Rp 7.000 triliun.

"Bank saja kini mengelola uang masyarakat sekitar Rp 3.000 triliun, lalu pasar modal dengan jumlah hampir sama, lalu di industri asuransi sekitar Rp 400 triliun, dana pensiun Rp 250 triliun, dan reksadana Rp 300 triliun. Oleh karena itu, sekarang kita sedang mencari manusia setengah dewa untuk memimpin OJK," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis, di Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Menurut Harry, dengan kewenangan yang begitu besar, maka ke depan tidak ada lagi alasan ada lembaga keuangan yang tidak terawasi OJK, kecuali koperasi dan lembaga keuangan mikro berbasis syariah (BMT).

"Jangan lagi terjadi kasus Antaboga. di mana Bank Indonesia dan Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan) mengatakan itu bukan wewenangnya. Ke depan tidak ada satu alasan pun lembaga keuangan tidak diawasi, kecuali koperasi dan BMT," katanya.

Sementara Anggota Komisi XI DPR Andi Rahmat, menegaskan, tidak ada lembaga yang sekuat OJK. Atas dasar itulah DPR ingin terlibat dalam pemilihan anggota dewan komisioner yang akan memimpin OJK.

"Untung dulu kami tidak memberikan kewenangan penyidikan. Kalau diberikan, OJK akan benar-benar terlalu kuat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com