Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Bertambah, Harga Lada Melemah

Kompas.com - 12/03/2012, 16:35 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga lada pada perdagangan di NCDEX (National Commodity and Derivatives Exchange) ditutup melemah, Senin (12/3/2012). Penurunan harga lada dipengaruhi bertambahnya pasokan dari Vietnam.

Pengenaan margin khusus juga memengaruhi pergerakan harga lada. Margin khusus pada posisi beli dan jual berpengaruh terhadap pergerakan harga spot untuk settle melemah pada 1,10 persen dan 3,11 persen. Ketentuan tambahan margin sebesar 10 persen pada posisi long dan short telah dikenakan pada semua kontrak berjalan sejak 9 Maret 2012.

Menurut Dewan Rempah-rempah India, ekspor lada India selama April 2011  hingga Desember 2011 mencapai 19.500 ton, meningkat 46 persen. Sementara menurut Komunitas Lada Internasional (IPC), ekspor lada hitam selama Januari Oktober 2011 dari enam negara produsen utama dunia, yaitu Brasil, India, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Sri Lanka sebesar 2,04 ton lakh atau turun 4,6 persen dibandingkan dengan 2,14 ton lakh pada periode yang sama tahun lalu.

Lada impor oleh AS selama April hingga November 2011 naik sedikit sebesar 1,58 persen menjadi 64.276 ton. ”Indonesia tetap menjadi pemasok utama AS pada periode yang disebutkan di atas,” kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Syahrul R Sempurnajaya, Senin.

Lada produksi global pada tahun 2012 diharapkan meningkat 7,2 persen menjadi 3,20 ton lakh. Konsumsi domestik lada di dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,03 persen menjadi 1,25 ton lakh, sementara ekspor cenderung tumbuh sebesar 1,48 persen menjadi 2,46 ton lakh pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com