JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan, produk Indonesia punya peluang yang besar untuk berkembang di pasar internasional. Untuk bisa bersaing di pasar luar, produk nasional pun harus bisa masuk dan memperkenalkan diri ke pasar asing, misalnya melalui pameran dan membangun jaringan.
"Jadi, sekarang kita melihat konteks ekspor tidak bisa lagi generalisasi. Kita harus lihat secara spesifik, seperti kopi, kemudian nanti handicraft," sebut Bayu kepada Kompas.com di sela-sela Rakornas III TPID 2012, Rabu (16/5/2012) di Jakarta.
Bayu menerangkan, kemampuan setiap produk nasional harus benar-benar digali. Ia yakin produk nasional punya diferensiasi yang kuat. Diferensiasi menjadi penting demi memenangkan persaingan yang ketat di pasar internasional. Lalu, sambung dia, produk nasional pun diperkenalkan ke pasar-pasar asing, khususnya pasar baru.
Proses pengenalan itu bisa melalui pameran dagang ataupun membangun jaringan antarpengusaha. Kedua hal ini harus dilakukan sesegera mungkin sekalipun kondisi pasar luar negeri belum pulih karena krisis ekonomi. "Saya kok merasa tahun 2012 ini adalah masa kita harus menebar benih (yakni) keterkaitan kita dengan pasar-pasar yang baru dan produk-produk baru. Jadi, pada saat ekonomi dunia mulai pulih, kita sudah punya cantolannya di sana; dan kita bisa masuk jauh lebih cepat daripada sebelumnya," papar Bayu.
"Kita harus juga bikin tailor made sesuai yang mereka mau. Itu yang harus kita lakukan," pungkas dia.
Belakangan ini, lembaga Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mengirimkan kabar bahwa ada ketertarikan pengusaha asing terhadap sejumlah produk Indonesia. Salah satunya adalah produsen keju berbahan dasar susu domba asal Italia mencari pemasok dari Indonesia. Hal ini disampaikan pengusaha Italia, Ricardo Sartori, kepada Sumber Sinabutar, Kepala ITPC Milan, pada pameran makanan internasional Cibus di Parma, Italia, selama 7-10 Mei 2012 lalu.
Sumber mengatakan, perusahaan milik Sartori sekarang ini mengalami kesulitan untuk memperoleh pasokan susu domba yang selama ini didatangkan dari Suriah. Hal itu disebabkan kondisi politik Suriah yang tidak kondusif. "Menurut Sartori, Indonesia merupakan pilihan utama pengganti Suriah untuk memasok susu domba bagi perusahaan kejunya," sebut Sumber dalam rilis yang diterima Kompas.com di Jakarta, Senin (14/5/2012).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.