Bea Cukai Ingin Bank Pelabuhan Tetap Buka Sabtu-Minggu

BOGOR, KOMPAS.com - Pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan melakukan inspeksi terhadap bank yang berada di pelabuhan Makasar mulai Senin (18/6/2012).

Hal ini dilakukan guna melihat seberapa banyak bank di sana, terutama bank-bank BUMN, yang tetap buka pada Sabtu dan Minggu.

Pasalnya, selain di Pelabuhan Tanjung Priok, banyak bank terutama bank BUMN di pelabuhan yang menutup jam operasionalnya pada hari libur.

"Sepulangnya ke Jakarta (bila banyak yang tutup), kita akan hubungi Direktorat Kebendaharaan Kemenkeu RI untuk mencari solusi permasalahan ini," kata Direktur Teknis Direktorat Jenderal Bea Cukai, Heri Kristiono pada diskusi bersama wartawan di Hotel Aston Bogor, Sabtu (16/6/2012 ).

Hari mengatakan, tutupnya perbankan di pelabuhan pada Sabtu-Minggu membuat aktivitas ekspor jadi terganggu. Hal ini disebabkan, eksportir belum bisa mengekspor barangnya bila belum membayar bea masuknya.

"Bea cukainya mau buka 24 jam 7 hari, supplier-nya 24 jam, kalau perbankannya tidak mau 24 jam, maka integritasnya pun macet," ungkap Heri.

Tapi tidak bisa dipungkiri juga, kata Heri, banyak bank yang hanya buka pada hari kerja Senin-Jumat dan 8 jam kerja pada umumnya. "Makanya, kita sedang memproses dengan apakah nantinya ada peraturan, yakni kalau traksaksi selesai semua, maka bank tutup," tutur Heri.

Alasan biaya operasional, lanjut Heri, membuat bank di pelabuhan enggan buka pada hari libur

"Karena begini, bank itu kalau tidak banyak customer yang datang (pada Sabtu-Minggu), mereka merasa rugi, ongkosnya terlalu mahal," tutur Heri.

Heri mengemukakan, normalnya proses pemuatan barang ekspor ke kapal pengangkut, biasanya terjadi pada Senin-Kamis. Lalu hari Jumatnya, kapal mulai berangkat mengangkut barang ekspor tersebut.

Namun lanjut Heri, masalah pun terkadang timbul. Mulai dari cuaca hingga infastruktur yang membuat kapal tersebut telat bersandar di pelabuhan. Hal inilah yang terkadang, banyak transaksi dilakukan pada hari libur.