Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel: Hati-hati dengan Situs yang Mengatasnamakan Telkomsel

Kompas.com - 30/08/2012, 04:15 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Telkomsel memberikan klarifikasi terkait penggunaan nama Telkomsel sebagai pihak yang menggelar undian berhadiah pada situs http://telkomselundian.jimdo.com/. Operator telekomunikasi itu meminta para pengguna dan warga pada umumnya untuk tidak mudah terpengaruh pada pengumuman apa pun yang mengatasnamakan Telkomsel, selain yang dilansir secara resmi melalui situs www.telkomsel.com.

"Situs resmi kami satu-satunya yaitu www.telkomsel.com. Jadi, jika ada pengumuman apa pun yang mengatasnamakan Telkomsel di luar situs resmi itu, kami tidak bertanggung jawab," terang Ricardo Indra, POH Head of Corporate Communication Group PT Telkomsel, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (29/8/2012) malam.

Hal ini ditegaskan Ricardo sehubungan dengan pengumuman undian berhadiah yang dilansir di laman situs http://telkomselundian.jimdo.com/daftar-pemenang/. Dalam laman tersebut juga tersaji sejumlah nomor pelanggan yang diposisikan sebagai pemenang undian dengan hadiah bervariasi, mulai dari mobil Toyota Alphard, perangkat elektronik, paket umrah, paket wisata, hingga beasiswa.

Situs tersebut mencantumkan nama Bambang Irawan dengan jabatan Direktur Telkomsel Jakarta Selatan sebagai pengelola. Sehubungan dengan itu, Ricardo menegaskan tidak ada nama dan jabatan demikian dalam lingkup Telkomsel. "Setelah menggunakan SMS, telepon ke pelanggan, jebakan-jebakan saat ini meluas dengan memanfaatkan media online. Dengan kemajuan teknologi informasi, media sosial dan sarana-sarana lain juga dipakai untuk mengelabui warga," urai Ricardo.

Ia meminta pelanggan dan warga untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming hadiah yang dikatakan pihak mana pun mengatasnamakan Telkomsel. Agar memperoleh kepastian, ada tiga cara yang diusulkan Ricardo. "Yang pertama, cek saja ke situs resmi kami (www.telkomsel.com). Kalau tidak ada pengumuman yang tercantum di situ, berarti pengumuman dari pihak lain itu palsu," terang Ricardo.

Cara kedua untuk memastikan kebenaran informasi undian berhadiah adalah melalui pesan singkat (SMS). Pelanggan yang mendapat informasi sebagai pemenang undian berhadiah Telkomsel dipersilakan mencari kepastian dengan mengirimkan SMS, ketik WIN kirim ke 777. Jika tidak ada konfirmasi, berarti informasi yang diterima sebelumnya adalah palsu.

"Kalau masih tidak percaya juga, ya pakai cara ketiga, datangi saja kantor Telkomsel untuk memastikan kebenarannya," pungkas Ricardo.

Dengan keterangan ini, pihak Telkomsel juga telah membantah pencatutan nama Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto dan institusi lain yang tercantum dalam situs Telkomsel Undian Jimdo. Ricardo menegaskan, pihaknya tidak ada kaitan dan tidak tahu-menahu dengan pengelolaan situs tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Whats New
    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

    Whats New
    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    Whats New
    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com