Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi Gas Tangguh Alot

Kompas.com - 06/11/2012, 14:59 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan, proses renegosiasi kontrak penjualan gas Tangguh berlangsung alot. Renegosiasi itu diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara dan meningkatkan alokasi gas untuk domestik.

Hal ini disampaikan Jero Wacik, dalam jumpa pers, Selasa (6/11/2012), di Jakarta. Jero menjelaskan, proyek pengembangan gas Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, berawal dari penemuan gas di lokasi itu pada tahun 1990. Kemudian gas mulai diproduksi pada tahun 2006. Kontrak penjualan gas Tangguh dimulai pada tahun 2002.

Saat itu hasil gas blok itu 100 persen diekspor, yaitu 50 persen di antaranya untuk Fujian di China, Jepang dan Korea, sedangkan 50 persen sisanya diekspor ke Sempra, perusahaan energi asal Amerika Serikat. "Jadi tidak ada alokasi gas Tangguh untuk domestik," ujarnya.

Diakui, pada tahun 2002, Indonesia belum membutuhkan gas, dan harga gas murah. Jadi harga gas Tangguh yang diekspor 2,4 dollar AS per juta british thermal unit.

Kemudian pada tahun 2006 kontrak penjualan gas Tangguh ke Fujian direnegosiasi sehingga naik menjadi 3,35 dollar AS per MMBTU.

Saat ini, kebutuhan gas di pasar dunia, khususnya Indonesia, meningkat. Sekarang harga gas di dalam negeri 6-10 dollar AS per MMBTU, sedangkan harga gas ekspor 16-20 dollar AS per MMBTU.

"Gas dibutuhkan untuk industri, listrik, rumah tangga, kendaraan," ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya menyampaikan kepada BP, operator Kilang Tangguh, mengenai keinginan pemerintah untuk melaksanakan renegosiasi kontrak penjualan gas Tangguh. Pada awalnya, pihak BP keberatan atas rencana pemerintah merenegosiasi kontrak gas untuk train 1 dan 2 Tangguh dengan alasan hal itu sudah terikat kontrak.

Setelah dibahas lebih lanjut, akhirnya disepakati, train 1 dan train 2 Tangguh eks Sempra bisa diambil untuk domestik. Semula BP akan mengalokasikan gas Tangguh 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Saya bilang kurang, masak hanya segitu, akhirnya alokasi gas bisa naik 250 MMSCFD. Jadi total dia akan berikan 20 kargo train 1 dan 2, dari yang tadinya nol," kata dia.

Terkait harga gas ke Fujian yang dinilai terlalu rendah, Jero Wacik menegaskan, harga gas Tangguh harus direnegosiasikan. "Kami akan memberangkatkan tim ke China untuk merenegosiasikan harga gas Tangguh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com