Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Malaysia Gugat Ditjen HKI

Kompas.com - 11/02/2013, 15:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak terima dengan putusan Komisi Banding Merek, Direktorat Merek Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang menolak pendaftaran merek Fabiano Ricco. Perusahaan asal Malaysia, Ricco Classic Sdn, Bhd lantas melayangkan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

"Kami sangat keberatan atas putusan Komisi Banding tertanggal 4 April 2012 atas permohonan merek kami," ujar kuasa hukum Ricco Classic, Agus Tribowo Sakti, Senin (11/2/2013).

Agus menjelaskan pada tanggal 2 April 2007, pihaknya mengajukan permintaan pendaftaran merek Fabiano Ricco ke Direktorat Merek, Ditjen HKI dengan Agenda No.D00-2007-009953 untuk melindungi barang kelas 25 yakni kaos kaki. 

Namun, pendaftaran itu ditolak karena dianggap mempunyai persamaan dengan merek Ricco Daftar No.541260 atas nama Teh Tjo Ping. Ricco Classic langsung mengajukan banding atas putusan Direktorat Merek yang menolak permohonan mereknya itu. 

Tetapi sekali lagi, Komisi Banding memutuskan untuk menolak permohonan tersebut. "Pertimbangannya karena mempunyai persamaan pada pokoknya baik konseprtual mau pun bunyinya," katanya. 

Ricco Classic tidak mau menyerah begitu saja. Perusahaan ini pun lantas mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan meminta supaya membatalkan putusan Komisi Banding. Tidak hanya itu supaya memerintahkan DIrektorat merek memproses pendaftaran merek Fabiano Ricco. 

"Kami bersikukuh, tidak ada persamaan pada pokoknya antara merek Fabiano Ricco dengan Ricco baik konseptual maupun bunyi," katanya. 

Sementara itu, Lily Evelina Sitorus selaku kuasa hukum Komisi Banding melalui berkas jawabannya tetap menegaskan ada persamaan pada pokoknya antara merek sengketa. "Keputusan Komisi Banding sudah tepat," ujarnya. 

Ini sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a UU No.15 tahun 2001 tentang Merek. Diman Direktorat Merek akan menolak pendaftaran merek yang memiliki persamaan dengan merek terdaftar sebelumnya. (Dyah Megasari/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com