Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mustika Ratu Terjun ke Bisnis Hotel

Kompas.com - 02/04/2013, 09:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Induk PT Mustika Ratu Tbk, yaitu PT Mustika Ratu Investama (MRI), akan masuk ke bisnis properti. Mereka menilai bisnis properti masih memiliki prospek bagus. Mustika Ratu akan memulai debutnya dengan membangun sejumlah hotel di Jakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Putri K Wardhani, Direktur Utama PT Mustika Ratu Tbk, mengatakan, dalam waktu dekat, perusahaannya akan mulai membangun satu hotel di Solo, Jawa Tengah. "Saat ini sedang dalam tahap desain dan perencanaan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/4/2013). Pembuatan desain hotel ini sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu.

Mustika Ratu akan menggunakan konsep heritage untuk hotel barunya ini. Hotel ini, lanjut Putri, setara dengan hotel bintang tiga. Rencananya, di hotel yang dibangun di lahan 8.000 meter persegi (m²)-9.000 m² ini akan memiliki 120 kamar-150 kamar.

Hotel tersebut juga akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung, seperti kolam renang, coffee shop, pusat bisnis (business center), sambungan internet, dan wi-fi. Putri memperkirakan, pembangunan hotel pertama Mustika Ratu ini akan memakan waktu 1,5 tahun sampai dua tahun. Oleh karena itu, targetnya, paling lambat hotel tersebut mulai beroperasi pada tahun 2015 mendatang.

Putri mengaku belum mengetahui berapa biaya pembangunan hotel barunya itu. "Belum final karena masih desain sehingga biaya akan terus berubah sampai desain akhir selesai," jelas dia.

Ekspansi hotel itu tidak berhenti di Solo. Mustika Ratu Investama juga berniat membangun tiga hotel lainnya. Ketiga hotel itu memiliki kelas hotel bintang tiga dan bintang empat.

Lokasinya tersebar di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Namun, kata Putri, proses konstruksi ketiga hotel itu belum akan dimulai tahun ini. Pembangunannya juga belum tentu dilakukan serempak. Pasalnya, proses pembangunan akan tergantung dari kesiapan lokasi.

Lebih lanjut, Putri menjelaskan, untuk proses desain dan perencanaan, pihaknya memerlukan waktu sedikitnya satu tahun. Nah, jika desain dan perencanaan dilakukan tahun ini, proses konstruksi ketiga hotel itu sudah bisa dilakukan tahun depan.

Pengembangan bisnis hotel ini bukannya tanpa alasan. Pertumbuhan jumlah wisatawan asing ke Indonesia dan domestik menjadi salah satu faktor pendukung Mustika Ratu masuk ke bisnis properti ini.

Dengan melihat peluang lantaran permintaan pasar tinggi dan ada ketersediaan lahan, produsen alat kecantikan ini berani melebarkan sayap bisnisnya ke perhotelan. Jaringan hotel Mustika Ratu ini akan menggunakan merek sendiri, yakni Mustika Ratu.

Sekedar informasi saja, MRI merupakan pemegang saham mayoritas Mustika Ratu. Berdasarkan laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk per September 2012, Mustika Ratu Investama menguasai 71,26 persen saham perusahaan berkode MRAT ini, sedangkan saham sisanya dikuasai oleh Mellon S/A Investors PAC International, Jakarta, dan publik. Masing-masing kepemilikan sahamnya sebesar 8,96 persen dan 19,78 persen. (Adinda Ade Mustami/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com