Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Nasib Blok Mahakam di Tangan Jero

Kompas.com - 03/04/2013, 17:58 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, kepastian pengambilan Blok Mahakam oleh PT Pertamina akan diputuskan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dahlan akan ikut keputusan pemerintah.

"Saya dan Bapak Menteri ESDM Jero Wacik akan melakukan pernyataan pers bersama mengenai hal ini. Tetapi keputusannya di tangan Pak Jero," kata Dahlan, di kantor Pertamina Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Dahlan menjelaskan, sejak pagi dirinya sudah melakukan rapat dengan direksi PT Pertamina. Hal ini untuk membicarakan terkait rencana Pertamina mengambil alih Blok Mahakam. Selain itu, dalam rapat itu juga dijelaskan kemampuan Pertamina dalam mengambil Blok Mahakam, termasuk soal dana untuk akuisisinya.

"Mereka bilang mampu. Jadi saya ingin meluruskan bahwa Pertamina itu mampu. Seperti yang kita lihat di Blok West Madura Offshore (WMO) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ)," tuturnya.

Seperti diberitakan, Dahlan ingin agar Pertamina bisa mengambil tambang migas Blok Mahakam 100 persen. "Sebaiknya ambil Blok Mahakam 100 persen penuh. Ini kan sesuai dengan keinginan masyarakat agar Pertamina bisa menjadi kebanggaan bangsa," kata Dahlan.

Dahlan juga mengatakan, kalaupun harus berkolaborasi dengan pihak di dalam negeri, perusahaan yang akan diajak itu harus mampu melakukan eksplorasi tambang minyak dan gas bumi.

Dahlan juga ingin agar Pertamina yang sedikit memiliki saham di Blok Mahakam tersebut terus melakukan eksplorasi minyak. Dengan demikian, setelah Blok Mahakam diambil alih nanti, produksi migas tersebut akan tetap berjalan.

"Jangan sampai setelah diambil alih nanti produksi migasnya malah turun. Jadi mulai sekarang terus eksplorasi," katanya.

Terkait dana untuk membeli Blok Mahakam tersebut, Dahlan ingin agar Pertamina menyiapkan segala sesuatunya. Pihaknya sebagai pemegang saham mayoritas di Pertamina akan menyerahkan mekanisme sepenuhnya ke perseroan.

"Saya bukan dalam kapasitas memutuskan. Saya akan ikut pemerintah. Soal dana itu bisa dicari," katanya.

Selama ini, Blok Mahakam dikuasai oleh kontrak kerja sama (KKS) antara Total E&P Indonesie (Perancis) dan Inpex Corporation (Jepang). Blok Mahakam hingga saat ini memiliki rata-rata produksi sekitar 2.200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Cadangan blok ini sekitar 27 triliun cubic (tcf).

Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50 persen (13,5 tcf) cadangan telah dieksploitasi, dengan pendapatan kotor sekitar 100 miliar dollar AS. Cadangan yang tersisa saat ini sekitar 12,5 tcf dengan harga gas yang terus naik, Blok Mahakam berpotensi pendapatan kotor 187 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Kontrak Blok Mahakam ini telah ditandatangani pada 31 Maret 1967 dan habis pada 31 Maret 1997. Sebelum Presiden Soeharto lengser, kontrak Blok Mahakam telah diperpanjang selama 20 tahun lagi hingga berakhir pada 31 Maret 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com