JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon mengatakan, kebijakan pembedaan harga BBM untuk jenis premium tidak akan berjalan lebih dari 1 bulan.
Effendi menilai banyak terjadi penimbunan, kecurangan, dan hal buruk lainnya terjadi kalau BBM jenis premium dibagi dua.
"Tidak akan lebih dari 1 bulan kalau dijalankan, yang ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut," papar Effendi Simbolon, Minggu (21/4/2013).
Effendi Simbolon menilai program kerja pemerintah membagi BBM bersubsidi premium menjadi dua harga sangat tidak efekif. Menurut Effendi, pembagian dua jenis harga premium hanya merepotkan pengaturan SPBU.
Effendi juga mengatakan pembagian dua jenis premium tak memberikan kepastian kuota BBM bersubsidi akan jebol. Pasalnya ia menilai kalau pemerintah belum memiliki landasan program yang pasti
"Sistem itu tidak ada sebuah kepastian, itu sangat merepotkan di SPBU sendiri," ucap Effendi.
Effendi juga menganggap pemberlakuan dua harga yang membedakan antara motor dan angkutan umum dengan mobil pribadi plat hitam sama saja membedakan hak rakyat mendapatkan BBM dalam jenis yang sama. Padahal kandungan kedua premium menurut Effendi sama yakni, Oktan 88.
"Hak rakyat itu menjadi dibatasi, itu sama saja melarang pada jenis yang sama," ungkap anggota DPR dari PDIP ini. (Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.