Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi, Cara Pintar Menyimpan Uang

Kompas.com - 22/04/2013, 09:50 WIB
Anastasia Joice

Penulis

KOMPAS.com - Rajin menabung pangkal kaya! Siapa yang tidak kenal slogan tersebut? Sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi sejak kita duduk dibangku sekolah dasar sampai hari ini. Namun masih relevankah slogan tersebut saat ini?

Patut diakui untuk menyisihkan sebagaian penghasilan dan disimpan sebagai tabungan merupakan sebuah perjuangan bagi sebagian besar dari kita saat ini karena kebutuhan yang tidak pernah habis. Namun harus disadari bahwa kita hidup bukan hanya untuk saat ini, masih ada masa depan yang menanti. Kita memiliki tanggung jawab terhadap anak, keluarga dengan peningkatan biaya yang tidak sedikit dari tahun ke tahun.

Kenaikan harga barang, biaya pendidikan, gaya hidup dan biaya-biaya lainnya menyebabkan “Rajin menabung pangkal kaya” tidak lagi sepenuhnya relevan apabila tidak disiasati dengan bijak. Oleh karena itu selain rajin menabung kita juga harus pintar dalam mengelola pendapatan yang kita terima antara lain dengan cara berikut:

1. Miliki tujuan dan target
Tujuan dan target akan menjadi motivasi untuk kita semakin disiplin dalam menabung. Misalnya bagi keluarga muda yang baru saja memiliki anak, harapan agar putera/puterinya mendapatkan pendidikan yang baik dimasa mendatang akan menjadi motivasi utama dalam disiplin menabung agar terkumpul biaya yang cukup

2. Sisihkan penghasilan
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak diantara kita yang mengadopsi prinsip “sisa” dibandingkan dengan “sisih”. Maksudnya adalah sebagian besar dari kita cenderung membelanjakan terlebih dahulu pendapatan yang diterima dan sisanya baru disimpan sebagai tabungan. Akan lebih bijak jika kita menyisihkan terlebih dahulu sebagian pendapatan sebelum kita belanjakan. Tidak ada aturan baku berapa banyak dari pendapatan yang harus disisihkan, tetapi pada umumnya 20-30 persen dari total pendapatan merupakan jumlah yang cukup ideal untuk memulai.

3. Mulai berinvestasi!
Untuk menyiasati agar nilai uang yang kita tabung tidak berkurang tergerus inflasi, sebaiknya kita mulai mencari instrumen-instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen konvensional seperti tabungan atau deposito.

Salah satu instrumen investasi yang cukup populer belakangan ini adalah reksa dana. Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi dan diadministrasikan oleh bank kustodian.

Nominal kecil yang diperlukan (mulai dari Rp 100.000) untuk memulai investasi membuat reksa dana semakin menjadi pilihan masyarakat kita didalam berinvestasi. Reksa dana memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dari bunga tabungan (tergantung pada jenis reksa dana yang ada). Reksa dana saham contohnya dalam 10 tahun terakhir memberikan imbal hasil antara 18- 20 persen per tahun, sementara bunga tabungan dan deposito pada umumnya hanya dikisaran 5-8 persen.

Bagaimana, apakah siap mengelola keuangan dengan lebih pintar?

(Dwi Kisniarti/SVP, Head of Wealth Management Commonwealth Bank Indonesia).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com