JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank swasta non devisa selama ini memang dihadapkan pada sulitnya mendapatkan dana pihak ketiga. Hal ini karena dana nasabah lebih banyak terkonsentrasi pada bank-bank besar papan atas.
Untuk mendapatkan dana nasabah, bank-bank swasta non devisa itu akhirnya mengiming-imingi bunga tinggi bagi nasabah yang mau menempatkan dananya di simpanan berjangka atau deposito. Bahkan, suku bunga yang ditawarkan itu jauh lebih tinggi dari suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang dalam beberapa bulan belakangan berada di level 5,75 persen.
Dari data Bank Indonesia (BI), pada triwulan I 2013, bank swasta non devisa menawarkan bunga deposito hingga di atas 7 persen untuk simpanan berjangka waktu 6 bulan dan 1 tahun atau lebih.
Sementara itu, bank-bank besar, yaitu bank BUMN dan swasta devisa menawarkan bunga simpanan di kisaran 5 persen, atau tepatnya antara 5,09 persen hingga 5,97 persen.
Akan tetapi, bank asing tercatat yang bisa dibilang paling 'pelit' karena hanya menawarkan bunga simpanan hanya di level 4,6 persen, tepatnya untuk deposito dengan tenor 1 bulan. Di luar itu, bank kelompok ini mengiming-imingi bunga di kisaran 5 persen.
Bank asing selama ini tidak terlalu dilanda isu likuiditas, karena dana dipasok dari induk perusahaan di luar negeri. Untuk itu, bank ini tidak terlalu memikirkan perolehan dana pihak ketiga, sehingga berani menawarkan bunga deposito rendah. Berikut suku bunga rata-rata deposito rupiah berdasarkan kelompok bank.
Bank BUMN Deposito
1 bulan 5,09 persen
3 bulan 5,54 persen
6 bulan 5,53 persen
1 tahun 5,46 persen
Bank swasta devisa
1 bulan 5,63 persen
3 bulan 5,97 persen
6 bulan 5,86 persen
1 tahun 5,4 persen
Bank swasta non devisa
1 bulan 5,83 persen
3 bulan 6,25 persen
6 bulan 7,4 persen
1 tahun 7,21 persen
BPD
1 bulan 5,82 persen
3 bulan 6,21 persen
6 bulan 6,46 persen
1 tahun 6,67 persen
Bank campuran
1 bulan 5,65 persen
3 bulan 6,16 persen
6 bulan 6,37 persen
1 tahun 6,78 persen
Bank asing
1 bulan 4,6 persen
3 bulan 5,16 persen
6 bulan 5,42 persen
1 tahun 5,63 persen
Sumber: Bank Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.