Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Belum Jadwalkan Kembali Kegiatan Produksi

Kompas.com - 22/05/2013, 14:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Freeport Indonesia belum memiliki rencana akan kembali berproduksi pasca-runtuhnya batuan di ruang pelatihan area tambang Big Gossan di PT Freeport Indonesia, Papua. Saat ini, Freeport masih fokus menyelesaikan berbagai hal setelah rampungnya proses evakuasi.

"Saat ini, kami belum pikirkan kapan akan mulai produksi kembali karena fokus sepenuhnya kami arahkan penyelesaian masalah ini," kata Direktur Utama PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto seusai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/5/2013). Dalam acara tersebut, juga ikut hadir CEO Freeport McMoRan Copper Gold Inc, Richard C Adkerson.

Rozik mengatakan, dalam keadaan normal, Freeport Indonesia di Papua bisa memproduksi 220.000 ton biji kering per hari. Sebanyak 140.000 ton biji kering di antaranya dihasilkan dari tambang terbuka dan sisanya sekitar 80.000 ton dari tambang bawah tanah.

Dikatakan Rozik, saat ini pihaknya tengah melakukan pengecekan ulang, terutama terkait dengan keselamatan kerja di tambang bawah tanah. Selain itu, dilakukan pemeliharaan seluruh tambang juga dilakukan agar tidak terbengkalai, yang bisa mengakibatkan masalah keselamatan kerja.

Rozik menambahkan, saat ini pihaknya masih dalam masa berkabung. Pihaknya merasa terpukul atas musibah yang menewaskan 28 pekerja. Sebanyak lima orang lainnya mengalami luka ringan dan lima orang luka berat.

Hampir semua jenazah, kata Rozik, telah dipulangkan kepada keluarga di berbagai daerah, yakni Biak, Timika, Papua Barat, Maluku, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Korban tewas yang dievakuasi pada Selasa malam akan dipulangkan ke keluarga hari ini.

"Kami telah memberikan pengobatan semaksimal mungkin serta akan melakukan pemantauan ketat bagi pemulihan mereka. Kami akan terus menyediakan konseling bagi mereka (korban selamat) serta keluarga yang ditingkalkan," kata dia.

Rozik juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi di lapangan maupun yang memberi dukungan. Proses penyelamatan tidak berhenti selama sekitar delapan hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com