Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih AirAsia Anjlok 39 Persen

Kompas.com - 22/05/2013, 20:08 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan murah, AirAsia, mencatat penurunan laba bersih sebesar 39 persen pada triwulan I-2013 akibat besarnya rugi translasi kurs (valas) terkait utang.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Malaysia, maskapai tersebut mengumumkan perolehan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 104,79 juta ringgit (34,79 juta dollar AS atau sekitar Rp 360 miliar) dari periode yang sama tahun lalu 172.44 juta ringgit.

Dari sisi pendapatan, perseroan mencatat kenaikan sebesar 11,3 persen menjadi 1,3 miliar ringgit (sekitar Rp 4,2 triliun) dari akhir Maret tahun lalu, yang didorong oleh kenaikan jumlah penumpang sebesar 7 persen.

“Perusahaan mengawali tahun 2013 dengan cukup baik, yang didorong oleh kinerja keuangan pada akhir tahun lalu,” ujar CEO Air Asia Aireen Omar, Rabu (22/5/2013).

Kinerja perusahaan tidak lepas dari anak usaha di sejumlah negara, yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, serta Jepang. "Thai AirAsia mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 24 persen, sedangkan Indonesia 34 persen secara year on year," ujar CEO AirAsia Group, Tony Fernandes.

Perseroan menyatakan bakal terus mengembangkan usahanya. "Kami tak buleh berpuas diri dengan pencapaian yang telah ada, khususnya dengan hadirnya iklim kompetisi di Malaysia," lanjut Tony.

AirAsia tumbuh menjadi perusahaan penerbangan bujet terbesar di Asia, setelah sebelumnya mengawali bisnisnya dengan dua unit pesawat pada 2001. Saat ini perseroan telah memiliki 120 unit pesawat Airbus A320, dan menjadi salah satu pembeli terbesar pabrikan pesawat yang berbasis di Eropa itu.

AirAsia terus mengembangkan jumlah armadanya, dan ditargetkan bisa memiliki 360 unit pesawat pada 2026. Aireen menjelaskan bahwa AirAsia akan segera memiliki enam unit pesawat baru pada tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com