Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Masih Jual, IHSG Turun 18 Poin

Kompas.com - 31/05/2013, 13:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hingga sesi pertama Jumat (31/5/2013) ditutup melemah 18,51 poin (0,36 persen) ke 5.111,13. Padahal mayoritas bursa regional masih mayoritas positif.

Sepanjang perdagangan, IHSG sempat naik 20 poin ke 5.149,34. Namun di pertengahan perdagangan, IHSG malah merosot, bahkan sempat terpuruk hingga 41 poin ke 5.089,15.

Ada 130 saham naik, 286 saham turun, 92 saham stagnan dan 156 saham tidak diperdagangkan. Saham-saham kali ini ditransaksikan sebanyak 100.193 kali transaksi, sebesar 2,823 miliar lembar saham dan senilai Rp 3,363 triliun. Asing tercatat jual saham (nett sell) Rp 452 miliar.

Mayoritas sektor saham mengalami pelemahan, antara lain agriculture 0,86 persen, pertambangan 0,48 persen, infrastruktur 1,23 persen, keuangan 0,87 persen, konsumer 0,88 persen dan industri dasar 0,35 persen. Sementara sektor saham yang naik antara lain properti 2,06 persen dan perdagangan 0,21 persen.

Lima saham yang menjadi penguat IHSG antara lain BSDE naik 6,6 persen, ICBP naik 4,7 persen, BMTR naik 2 persen, ASRI naik 1,9 persen, SSIA naik 1,9 persen. Sementara lima saham yang menjadi pemberat IHSG antara lain GGRM turun 2,7 persen, UNVR turun 2,6 persen, AALI turun 2,1 persen, TLKM turun 2,1 persen dan ADRO turun 2,1 persen.

Bursa regional bergerak variatif, antara lain indeks Nikkei Jepang naik 1,77 persen ke 13.828,89, indeks Hangseng Hongkong naik tipis 0,03 persen ke 22.490,04, indeks Kospi Korea naik 0,19 persen ke 2.003,87 dan indeks Strait Times Singapura turun 0,62 persen ke 3.315,32.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com