Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's: Divestasi Masela Baik untuk ENRG

Kompas.com - 31/05/2013, 16:16 WIB
Anastasia Joice

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemeringkat Moody's Investors Service menilai positif aksi korporasi PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang melepas 10 persen kepemilikan Blok Masela PSC. Melalui PT EMP Energi Indonesia yang 99,9 persen sahamnya dimiliki oleh  ENRG, Blok Masela akan dilepaskan kepada INPEX Corporation dan Royal Dutch Shell Plc.

"Divestasi ini positif bagi Energi Mega karena sebagian dari hasil dari penjualan saham itu akan digunakan untuk membayar utang sebesar 200 juta dollar AS dari Credit Suisse. Suntikan dana ini mengurangi leverage Energi Mega yang tinggi, juga memperbaiki likuiditas yang ketat juga menurunkan pembayaran tingkat suku bunga," ujar Simon Wong, analis senior Moody's dalam keterangan persnya yang diterbitkan di Singapura, Jumat (31/5/2013).

Pada tahun 2012, Energi Mega harus membayar pinalti sebesar 3 juta dollar AS karena masa tenggang penundaan pembayaran utang sudah berakhir. Pada Oktober 2012, perusahaan yang terafiliasi Grup Bakire ini juga gagal ketika mencoba menerbitkan surat utang jangka pendek dalam rangka pembiayaan utang.

"Jika Energi Mega sukses membayar utangnya dan tidak terlibat utang besar lagi pada tahun ini, kami berharap total utang Energi Mega akan membaik untuk menjaga rasio cadangannya menjadi 9-10 dollar AS barrels of oil equivalent (boe) pada tahun 2013, membaik dari perkiraan kami sebelumnya yang sebesar 11-12 dollar AS/boe," kata Wong.

Moody's memperkirakan Energi Mega akan dapat menghemat belanja modal (capex) dari 152 juta dollar AS yang sebelumnya diproyeksikan untuk pengembangan proyek blok Masela di tahun 1013-2016.

Penjualan saham Masela juga akan mengurangi cadangan terbukti menjadi 116 juta barrels of oil equivalent (mmboe) dari laporan sebelumnya yang sebesar 278 mmboe pada akhir 2012. Dampak penurunan ini tidak signifikan terhadap Energi Mega dalam jangka menengah karena blok tersebut saat ini tidak memproduksi gas apapun. Tetapi, penurunan itu akan memperlambat pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

Walaupun nilai aktual dari penjualan tersebut tidak diumumkan, Moody's memperkirakan Energi Mega akan mendapatkan dana setidaknya 290 juta dollar AS. Angka ini berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Shell sebesar 870 juta dollar AS untuk 30 persen saham Masala pada tahun 2011.

Setelah membayar utang, Energi Mega merencanakan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan modal kerja serta belanja modal untuk meningkatkan produksinya. Setelah divestasi ini selesai, operator blok Masela INPEX akan memiliki 65 persen saham sementara Shell 35 persen.

Blok Masela terletak di Arafura, diperkirakan memiliki cadangan gas terbukti sebesar 18,47 triliun kaki kubik.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com