Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2017, Asia Dibanjiri Orang Kaya

Kompas.com - 02/06/2013, 17:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, hampir separuh kekayaan dunia dikuasai miliarder dari Amerika Serikat. Namun ke depan, bukan lagi konglomerat  AS yang mengasai kekayaan dunia, namun konglomerat asal negara-negara di Asia, khususnya China.

Berdasarkan laporan global dari Boston Consulting Group yang dikutip pada Minggu (2/6/2013), saat ini Amerika Utara masih memegang gelar sebagai kawasan yang menguasai kekayaan dunia, dengan total kekayaan 43,3 triliun dollar AS, sedangkan Asia Pasifik hanya 15,3 triliun dollar AS.

Namun dari perkembangan yang ada, kekayaan orang-orang yang ada di Amerika Utara diperkirakan hanya akan naik sekitar10 persen menjadi 48 triliun dollar AS pada 2017.

Lembaga konsultan itu menyatakan jika dunia barat terus bergantung pada aset yang ada untuk meningkatkan kekayaannya, maka tidak akan lama lagi China akan menyalip dan memimpin dunia dengan jumlah kekayaan tertinggi di dunia, tepatnya pada 2017.

Sejauh ini, orang kaya masih terkonsentrasi di Amerika Serikat, dengan jumlah mencapai 5,87 juta orang. Sementara itu, Jepang berada di urutan kedua dengan jumlah jutawan mencapai 1,46 juta orang, dan China di urutan ketiga dengan 1,3 juta orang.

Amerika Serikat juga masih menjadi 'sarang' masyarakat yang memiliki kekayaan di atas 100 juta dollar AS ( sekitarRp 1 triliun), yakni sebanyak 3.016 orang. Tempat kedua dipegang Inggris dengan 1.001 orang dan Cina dengan 851 orang.

Di sisi lain, kenaikan kekayaan masyarakat dunia pada umumnya dinilai lebih baik dibanding kekayaan para miliarder tersebut. Sepanjang 2012, kekayaan masyarakat biasa naik rata-rata 7,8 persen, sedangkan untuk tahun 2010 dan 2011 masing-masing meningkat 7,3 persen dan 3,6 persen.

Sementara itu, kekayaan miliarder dunia, yang berjumlah 1.426 orang, hanya meningkat rata-rata 2,7 persen sepanjang 2012 lalu, dari 3,7 miliar dollar AS menjadi 3,8 miliar dollar AS. Namun secara total, jumlah kekayaan miliarder dunia tersebut mencapai 5,4 triliun dollar AS, naik dari tahun sebelumnya 4,6 triliun dollar AS.

"Hal ini menunjukkan meskipun kekayaan miliarder meningkat, tapi kenaikan rata-rata kekayaannya tidak lebih tinggi dibanding masyarakat biasa pada umumnya," tulis laporan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com