Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Berlalu, Kekayaan Warga AS Melampaui Rekor

Kompas.com - 10/06/2013, 07:48 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat tampaknya sudah bisa melupakan bayang-bayang krisis finansial 2008. Selepas krisis, warga AS kembali memupuk pundi-pundi hartanya. Secara perlahan, nilai kekayaan warga AS berangsur meningkat seperti sediakala, bahkan melampaui puncak nilai kekayaan yang pernah terjadi sebelum krisis 2008. Dua sektor yang turut mendongkrak kekayaan warga AS adalah sektor perumahan dan pasar finansial, termasuk saham dan dana pensiun.

Kesimpulan tersebut setidaknya tergambar dari data bank sentral AS, Federal Reserve. Selama Januari hingga Maret 2013, The Fed mencatat nilai kekayaan bersih rumahtangga dan kelompok non-profit di AS bertambah sebesar  3 triliun dollar AS atau tumbuh 4,5 persen menjadi 70,3 triliun dollar AS.

Pasar saham dan perumahan di negara berpenduduk terbesar ketiga di dunia itu menjadi pendongkrak utama pundi-pundi kekayaan warga Amerika. Nilai aset real estate warga AS melonjak sebesar 836,8 miliar dollar AS. Kemudian, nilai kekayaan warga AS di sektor finansial, termasuk kepemilikan saham dan dana pensiun, bertambah 2,1 triliun dollar AS atau meningkat 3,78 persen menjadi sebesar 57,7 triliun dollar AS.

Saat ini, nilai total kekayaan bersih rumahtangga di Amerika 70,3 triliun dollar AS sudah melampaui rekor tertingginya di posisi 68,1 triliun dollar AS, yang terjadi sebelum resesi pada kuartal ketiga 2007. Sedangkan di kuartal akhir tahun lalu, nilai kekayaan orang Amerika sebesar 67,3 triliun dollar AS.

Keuntungan di pasar saham dan pasar perumahan ikut menahan kenaikan pajak upah pada tahun ini. Jadi, nilai kekayaan warga tetap terjaga, bahkan cenderung meningkat. Apalagi, kebijakan bank sentral AS yang menjaga suku bunga kredit tetap rendah, ditambah meningkatnya lapangan pekerjaan, turut menyokong belanja konsumen yang berkontribusi sebesar 70 persen dari aktivitas perekonomian.

"Kami masih berada di jalur yang tepat dan nilai kekayaan masih berpotensi naik di kuartal kedua tahun ini," tutur Guy Berger, ekonom RBS Securities Inc di Stamfort, Connecticut.

Pasar saham AS sejauh ini menunjukkan grafik naik. Hingga Jumat (7/6/2013) pekan lalu, indeks Standard & Poor's 500 mencapai 1.643,38, naik 15,22 persen dibandingkan akhir Desember 2012. Bahkan, posisi indeks S&P pekan lalu telah melonjak 81,94 persen dibandingkan akhir 2008 di level 903,25.

Tapi, pasar saham AS kini terancam terkoreksi menyusul rencana The Fed memangkas nilai stimulus melalui program pembelian aset bulanan. Survei Bloomberg terhadap 59 ekonom menyimpulkan, The Fed bakal memangkas stimulus menjadi 65 miliar dollar AS dari 85 miliar dollar AS per bulan.

Sedangkan sektor perumahan terus menunjukkan kemajuan. Pasar properti mulai pulih dan terus menyumbang keuntungan bagi warga AS.

CoreLogic Inc., perusahaan penyedia informasi dan analisa mengenai properti, konsumer dan finansial yang berbasis di California, mencatat nilai properti AS meningkat 10,5 persen dalam 12 bulan yang berakhir Maret 2013. Angka keuntungan ini tertinggi selama tujuh tahun berturut-turut.

Bahkan secara nasional, harga rumah di AS saat ini adalah yang tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Orang Amerika mulai mengerem utang. Nilai pinjaman rumahtangga selama kuartal I 2013 menurun 0,6 persen. Adapun pinjaman perumahan menyusut 2,3 persen. Di sisi lain, kredit mobil dan pinjaman mahasiswa naik 5,7 persen. Kenaikan nilai kekayaan warga AS memang turut mendongkrak belanja kendaraan. Per Mei tahun ini, volume penjualan tahunan mobil dan truk ringan mencapai 15,2 juta unit. (Sandy Baskoro)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com