JAKARTA, KOMPAS.com — Peta bisnis televisi berbayar barangkali bakal semakin dinamis. Beberapa konglomerasi besar di Indonesia belakangan ini ikut terjun ke bisnis ini. Maklum, potensi pasar televisi berbayar masih cukup besar.
Sebelumnya, pemain besar di bisnis ini adalah MNC Skyvision milik Grup MNC dan Grup Lippo dengan First Media. Tahun lalu, Grup Sinarmas ikut masuk dengan mengeluarkan Orange TV. Kalau tak ada aral melintang, akhir tahun ini, Grup Bakrie lewat PT Visi Media Asia (VIVA) bakal mengeluarkan VivaSky.
Nah, kabar terbaru, Grup CT Corp juga bakal masuk dengan mengakuisisi 80 persen saham PT Indonusa Telemedia (Telkomvision). Saat ini, proses akuisisi masih berjalan dan pada Juli nanti diharapkan bakal selesai.
Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir mengatakan, penjualan saham merupakan bagian dari rencana pengembangan bisnis media, khususnya televisi berbayar Telkom. "Langkah ini adalah mencari mitra strategis untuk televisi berbayar premium. CT Corp masuk membawa ekspertise media, konten, dan modal sehingga bisa melejitkan kinerja Telkomvision," ujarnya pekan lalu.
Meski setelah akuisisi saham Telkom menjadi minoritas, Honesti berharap masuknya CT Corp bisa melejitkan kinerja Telkomvision. "Dalam tiga tahun setelah CT Corp masuk, kami berharap value perusahaan meningkat jauh lebih besar," kata dia.
Potensi 3 juta pelanggan
Harus diakui, meski selama lima tahun terakhir begitu agresif menggeber program akuisisi pelanggan, Telkomvision belum berhasil menggeser posisi Indovision sebagai penguasa televisi berbayar di Indonesia. Cable & Satellite Broadcasting Association of Asia (CASBAA) memproyeksikan, tahun ini pelanggan televisi berbayar di Indonesia bakal mencapai antara 3 juta sampai 5 juta.
Dari total 10 operator yang ada di Indonesia saat ini, pangsa pasar terbesar masih diraih Indovision (40 persen), diikuti Telkomvision (24 persen), First Media (9 persen), dan Aora (6 persen).
Hingga kuartal I-2013, MNC Skyvision mengklaim memiliki 1,87 juta pelanggan Indovision, Top TV, dan Okevision. Rudi Tanoesoedibjo, Presiden Direktur MNC Skyvision, menargetkan pertumbuhan rata-rata pelanggan tiap bulan bisa mencapai 50.000. Dengan demikian, akhir tahun ini target jumlah pelanggan baru adalah sebanyak 600.000 pelanggan.
Saat ini, Telkomvision menghitung jumlah pelanggannya sebanyak 1 juta. Telkomvision mengklaim sangat kuat di segmen pelanggan korporasi dengan menguasai 55 persen pangsa pasar. Pelanggannya banyak ditopang dari hotel berbintang.
Malah, hasil kerja sama dengan Agung Podomoro Group sejak Juli 2012 ini mampu memberikan kontribusi sebanyak 25.000 pelanggan dari Agung Podomoro Group. Bentuk kerja samanya adalah penyediaan layanan Pay TV Telkomvision di seluruh properti Agung Podomoro Group dengan konsep B2B (business-to-business).
Grup Sinarmas lewat PT Mega Media Indonesia (Orange TV) juga menargetkan tahun ini bisa memiliki 500.000 pelanggan lewat kepemilikan hak siar liga Inggris selama tiga tahun (2013-2016). Per akhir 2012, Orange TV mengklaim memiliki 115.000 pelanggan. (Merlinda Riska)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.