Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Rp 210 Triliun Tak Diselesaikan, PLN Terancam Kolaps

Kompas.com - 13/06/2013, 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT PLN (persero) berpotensi gulung tikar jika utang sebesar Rp 210 triliun tidak bisa diselesaikan. Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan faktor utama yang menyebabkan PLN bangkrut karena krisis moneter.

Nur Pamudji menambahkan, jika rupiah semakin melemah terhadap mata uang asing, utang PLN semakin membengkak. Pasalnya utang PLN saat ini akan dihitung melalui kurs mata uang negara lain.

"Risiko utang itu bisa memukul PLN kolaps. Misalnya krisis (moneter) terjadi, maka utang PLN menjadi luar biasa. Soalnya pakai mata uang asing," ujar Nur Pamudji di Kantor Pusat PLN, Kamis (13/6/2013).

Nur Pamudji membeberkan, utang PLN berasal dari capex, internal cash, dan APBN softloan agreement. Untuk mengurangi utang tersebut, PLN pun harus memperkecil pemberian kelistrikan, atau dengan cara menaikkan harga tarif dasar listrik.

"Tarif listrik tinggi tentu membantu PLN untuk berinvestasi dari uang pelanggan," ungkap Nur.

Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Jero Wacik meminta DPR menyetujui margin keuntungan PLN ditambah sebesar 7 persen. Margin tersebut adalah angka minimal untuk kelistrikan di APBN-Perubahan 2013.

"Saya dengan kerendahan hati mohon agar disetujui karena akan menyangkut hal-hal lain berikutnya. Akan mempersulit pemerintahan kita dalam menggerakkan roda kelistrikan," urai Jero Wacik beberapa waktu lalu di DPR.

Jero menjelaskan, jika margin keuntungan PLN di bawah 7 persen, maka akan ada konsekuensi besar bagi PLN menyangkut depth service coverage ratio (distribusi kelistrikan).

Selain itu, jika margin tidak mencapai 7 persen, maka utang PLN dimasukkan ke skema APBN-Perubahan 2013 sehingga pemerintah yang harus membayar utang. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com