Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Beli 100 Lokomotif dari AS dan Jerman

Kompas.com - 17/06/2013, 11:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memesan 100 lokomotif baru buatan Amerika Serikat dan Jerman. Lokomotif tersebut diperkirakan bakal datang secara bertahap hingga akhir tahun 2014.

Direktur Sarana PT Kereta Api Indonesia, Rono Pradipto mengatakan, PT KAI sejak tahun lalu telah memesan 100 lokomotif dengan tipe 206 dari pabrik GE di Amerika Serikat. "Nilai investasinya satu loko harganya Rp 24 miliar," kata Rono dalam keterangannya.

Disebutkannya, dari jumlah itu baru 50 lokomotif yang sudah berhasil dikirimkan ke Indonesia. Dia menambahkan, begitu lokomotif tersebut datang ke Indonesia, PT KAI langsung melakukan berbagai pengujian terkait kualitas barang, seperti uji statis, uji beban, uji taktis dan uji dinamis. Dengan begitu lokomotif yang dibeli sesuai dengan pesanan PT KAI.

Dari 50 lokomotif yang datang, lanjut dia, pihak PT KAI sudah melakukan uji terhadap 37 unit lokomotif, sementara sisanya pengujian masih terus berlangsung. Salah satu uji terkahir yang akan dilakukan adalah uji operasional, yaitu mengetes kemampuan lokomotif untuk digunakan di medan yang berat seperti tanjakan atau lereng yang curam.”Segala bentuk kondisi alam kita coba supaya nanti benar-benar dapat diandalkan,” tandasnya.

Setelah semua pengujian dapat diselesaikan, lanjut Rono, pihaknya akan meminta kementerian Perhubungan untuk menerbitkan sertifikasi atas lokomotif yang baru dibeli tersebut. PT KAI berharap Kementerian Perhubungan juga bergerak cepat sehingga semua lokomotif yang telah lulus uji bisa segera mendapat sertifikasi.”Kalau sertifkasinya sudah dapat kita tenang, karena bisa untuk mendukung angkutan Lebaran," tambahnya.

Dijelaskannya, selain membeli 100 lokomotif untuk kereta api penumpang, PT KAI juga telah membeli 44 lokomotif jenis 205 dari Jerman. Lokomotif jenis ini lebih banyak berfungsi untuk pengangkutan barang. Puluhan lokomotif ini sudah didatangkan dan siap beroperasi untuk mengangkut batubara di Sumatera. Pihaknya menolak menyebut total investasi PT KAI untuk membeli ratusan lokomotif itu.

Rono mengungkapkan, dalam angkutan Lebaran tahun ini pihaknya mengoperasikan 179 rangkain kereta, terdiri dari 139 rangkain kereta reguler yang ada sekarang dan 40 rangkain kereta tambahan. Jumlah rangakain kereta yang dioperasikan pada tahun ini, meningkat dibanding Lebaran tahun lalu yang hanya dioperasikan 166 rangkaian kereta.”Kita sadari bahwa angkutan kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat,” jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com