Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nanang, Jatuh Bangun Membangun Rumah Warna (2)

Kompas.com - 18/06/2013, 13:43 WIB

KOMPAS.com - Nama Rumah Warna terbilang sudah populer di bisnis tas dan perlengkapan kalangan remaja. Namun, semua ini tidak diraih dengan mulus. Nanang Syaifurozi harus mengalami jatuh bangun beberapa kali.

Pria kelahiran 36 tahun silam ini sempat menjalani dua bidang bisnis lain, sebelum membangun Rumah Warna. "Ini adalah bisnis saya yang ketiga," ujarnya.

Sebelumnya, pada 2000 silam, ia pernah jualan voucer telepon selular. Keuntungannya, ia putar kembali menjadi modal usaha rakitan komputer. "Ternyata keluar Undang-Undang Teknologi Informasi tentang paten software, jadi saya menghentikan bisnis perakitan komputer, karena takut kucing-kucingan dengan polisi," tutur lulusan D3 Broadcasting, Universitas Gadjah Mada ini.

Ia pun banting setir mencoba usaha kerajinan frame dari bahan kertas. Idenya, berasal dari teman yang kini menjadi istrinya, Anne Yarina Christi. "Waktu itu, hanya bermodal Rp 50.000 untuk beli kertas," kenangnya.

Nanang memang terbilang kreatif mengolah kertas menjadi kerajinan. Hasil frame buatannya diminati banyak teman-teman kampusnya. Rasa percaya dirinya pun meningkat, sehingga ia memberanikan diri berjualan frame foto di pasar kaget UGM setiap hari Minggu.

Banyak yang memuji hasil kreasinya, sehingga ia pun merambah pembuatan pernak-pernik ala remaja putri, termasuk tas.

Meski bisnis pernak-pernik yang dirintis Nanang belum genap dua tahun, namun mulai dikenal. Setelah menikahi Anne pada 2002, ia berupaya untuk memperluas pasar produknya. Sejak itulah, ia membuat merek Rumah Warna untuk produk kerajinannya, supaya bisa lebih mudah mengikuti pameran.

Namun, ia kesulitan modal untuk memproduksi dalam jumlah banyak. Ia sempat mengajukan  pinjaman kepada bank, namun gagal.

Nanang dan istri tak putus asa. Mereka rajin mengikuti pameran, dan dari penjualan di pameran inilah mereka mendapat modal cukup untuk mengembangkan usahanya.

Pada Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang diikuti Rumah Warna, Nanang berhasil mengantongi omzet Rp 10 juta.  Hasil inilah yang diputar sebagai modal ekspansi.  "Pesanan pun semakin banyak, karena keunikan warna dan desain yang kami gunakan. Akhirnya, saya bisa merekrut 3 karyawan dan buka toko," tutur Nanang.

Pamor Rumah Warna pun semakin melejit di Yogyakarta, bahkan di berbagai wilayah tanah air. Tak mengherankan hingga 2008, jumlah tokonya telah bertambah menjadi 6 dengan tenaga kerja yang semakin banyak.

Lantaran melihat prospek yang bagus, Nanang pun membuka tawaran kemitraan sejak 2009. Mitra bisa membuka gerai Rumah Warna dengan memasok barang yang diproduksi Nanang. Namun, seluruh pekerja di gerai mitra merupakan karyawan Nanang. Sekarang, ia memiliki 60 mitra.

Permintaan produk yang kian besar, memacu Nanang membuka pabrik sendiri di Yogyakarta sejak tiga tahun silam. "Kami punya tim desainer sendiri yang khusus merancang produk Rumah Warna," ucapnya.

Produk unggulan

Sederet rencana disiapkan Nanang Syaifurozi untuk membesarkan Rumah Warna. Khusus tahun ini, ia akan fokus menggarap pasar nasional dan memperkuat branding. Salah satu caranya dengan menggandeng dua girl band yang sedang populer dan digandrungi remaja putri, yakni Supergirlies dan Cherrybelle.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com