JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi politisi ikut bersuara mengenai penjualan TelkomVision ke Trans Corp milik Chairul Tanjung. Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menganggap aneh rencana PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (Telkom) menjual hampir seluruh saham perusahaan televisi berlangganan itu.
Tantowi tak menemukan alasan mengapa TelkomVision yang potensial harus dijual ke swasta. "Agak aneh bagi saya Telkom menjual unit usahanya yang lagi membaik bisnisnya dan akan menjadi bisnis masa depan. Dan Telkom sendiri lagi tidak butuh uang," katanya, Selasa (18/6/2013).
Politisi Partai Golkar ini berpendapat, dalam rencana penjualan TelkomVision itu sejauh ini belum tercium motivasi politik. Meski di sisi lain, ada dugaan pihak pembeli memanfaatkan kedekatannya dengan penguasa.
"Pelakunya adalah orang-orang yang dekat dengan kekuasaan yang menggunakan kedekataannya tersebut," ujarnya. Untuk diketahui, di tengah kemelut isu bahan bakar minyak (BBM) dan koalisi, pada pekan pertama Juni 2013 ada aksi korporasi yang rawan menjadi skandal politik dan sekaligus ekonomi.
Aksi korporasi itu adalah pelepasan hampir seluruh saham TelkomVision milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ke Trans Corp. Tidak ada pengumuman resmi berapa nilai akhir penjualan TelkomVision ke Trans Corp.
Namun, beredar luas bahwa aksi korporasi tersebut bernilai sekitar 100 juta dollar AS. Kedekatan Presiden SBY dengan Chairul Tanjung terjalin karena Chairul adalah Ketua Ekonomi Nasional (KEN).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.