"Kami sudah impor premium 175.000 KL dan solar 200.000 KL. Ini untuk mengantipasi pasokan hingga 18-22 hari mendatang," kata Hanung saat konferensi pers di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Jumat (21/6/2013).
Berdasarkan preseden tahun-tahun sebelumnya, Pertamina juga menambah stok di tingkat penyalur (SPBU) untuk antisipasi terjadinya peningkatan pembelian oleh masyarakat.
Sebagai informasi, rata-rata konsumsi Premium dalam 5 hari terakhir mencapai 23 persen di atas daily offtake thruput (DOT - 80.000 KL/hari), sedangkan solar berada di kisaran 13 persen di atas DOT (43.000 KL/hari). Bahkan, konsumsi Premium mencapai puncaknya pada Selasa, (18/6/2013) yaitu sekitar 100.000 KL atau sekitar 25 persen di atas DOT.
Pertamina juga menambah armada mobil tanki BBM yang disesuaikan dengan peningkatan permintaan untuk memastikan kelancaran distribusi BBM. Selain itu, koordinasi dengan aparat keamanan untuk dukungan pengamanan terhadap objek vital sarana distribusi BBM dan LPG juga ditingkatkan.
“Pertamina sebagai salah satu badan usaha penyalur siap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan tidak terjadi antrean di SPBU. Puskodal (pusat komando pengendalian) untuk pemantauan dan pengamanan distribusi BBM di seluruh wilayah Nusantara juga telah aktif bekerja sejak 17 Mei 2013 lalu. Adapun, untuk pengkondisian kepada masyarakat, juga telah dilakukan berbagai aksi sosialisasi terkait dengan rencana kebijakan penyesuaian harga BBM,” tutur Hanung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.