Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Segera Bayar Hutang ke Pertamina

Kompas.com - 24/06/2013, 17:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan pemerintah akan segera membayar tunggakan utangnya ke Pertamina. Utang itu akan dibayarkan setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selesai.

"Kalau teknisnya saya perlu cek ke dirjen perbendaharaan terlebih dahulu. Semua subsidi yang telah dikeluarkan Pertamina, akan kami ganti setelah audit BPK selesai," kata Mahendra, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Intinya, kata dia, semua jumlah utang yang akan dibayar merupakan subsidi atau PSO (public services obligation).

Seluruh mekanisme pembayaran utang menurutnya, sudah tak ada masalah. Sehingga, setelah audit BPK selesai, Kementerian Keuangan akan langsung mencairkan anggaran dan membayarkan utang mereka kepada Pertamina.

"Audit selesai, kami langsung cairkan. Semua proses konfirmasi dan kondisi pembayaran sudah tidak ada masalah dan sudah selesai," kata Mahendra.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, menyatakan Pertamina memiliki piutang sebesar Rp25 triliun kepada negara.

"Susah memang menjadi Dirut Pertamina. Bayangkan saja, perusahaan yang tagihannya Rp 25 triliun tidak bisa masuk. Pertamina harus keluar uang terus untuk impor minyak. Sementara, oleh negara belum dibayar," kata Dahlan beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, anggaran pemerintah untuk membayar Pertamina sudah ada, tetapi masih tertahan di kas negara. Sementara itu, Pertamina harus segera mendistribusikan minyak ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar ketersediaan pasokan terus terjaga.

Dahlan juga menceritakan bagaimana Pertamina kesusahan untuk melakukan pengeboran geotermal. Sebab, pengeboran itu memerlukan investasi yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com