Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Daging, Indonesia Enggan Tanggapi Protes AS

Kompas.com - 25/06/2013, 12:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah enggan menanggapi secara berlebihan protes Amerika Serikat kepada organisasi perdagangan dunia/World Trade Organization (WTO), terkait dengan tuduhan pelanggaran tatanan perdagangan pasar bebas produk pertanian dan hewan.

"Kita tidak akan merespon secara berlebihan tentang aduan Amerika Serikat kepada WTO terkait daging sapi," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, saat memberikan pidato pembuka dalam seminar "Beef Imports: Quota Issues Under the WTO" di Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Bayu menjelaskan, sikap tersebut bukan tanpa alasan, pihaknya menilai bahwa Amerika Serikat bahkan tidak mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan oleh WTO tersebut.

"Pada tahun 2012, kita memenangkan gugatan terkait rokok kretek atas AS, namun mereka belum menunjukkan tanda-tanda untuk patuh terhadap keputusan WTO tersebut," ujar Bayu, menegaskan.

AS telah mengirimkan surat protes kepada WTO pada awal tahun 2013 ini, dan menyatakan protes terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi impor produk hortikultura dan produk hewan.

Amerika menuduh Indonesia melanggar tatanan perdagangan internasional menyangkut pasar bebas produk-produk pertanian, sebagaimana yang telah menjadi kesepakatan dunia.

Kebijakan Indonesia mengurangi volume impor daging sapi beku hingga 91 persen, dan menetapkan syarat penyembelihan hewan sesuai Syariat Islam telah menimbulkan ketidakpastian pengiriman daging sapi beku dari AS ke Indonesia.

Kuota impor daging sapi untuk tahun 2013 sebanyak 80.000 ton, yang terbagi dari 32.000 ton daging sapi beku, dan 267.000 ekor sapi bakalan atau setara dengan 48.000 ton daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com